Biskuit Oreo, dengan desain khas dua biskuit cokelat yang dihubungkan oleh lapisan krim manis, telah menjadi ikon di dunia makanan ringan sejak pertama kali diperkenalkan oleh National Biscuit Company (Nabisco) pada tahun 1912. Seiring berjalannya waktu, Oreo tidak hanya menjadi sebuah produk, tetapi juga sebuah fenomena global yang merangkul berbagai segmen pasar dan generasi.
Bagaimana Oreo berhasil mencapai popularitas global dan mempertahankan posisinya sebagai merek yang dicintai? Dalam artikel ini, kita akan menyelami sejarah Oreo sebagai merek biskuit terkenal dan menganalisis strategi pemasaran mereka dengan menggunakan pendekatan Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP).
Analisis Produk Oreo dengan Teknik Strategi Analisis STP:
1. Segmentasi (Segmentation)
Variasi produk seperti Oreo Thins untuk mereka yang menginginkan opsi lebih ringan hingga Oreo Double Stuf untuk pencinta krim yang lebih banyak adalah contoh bagaimana Oreo secara efektif melakukan segmentasi untuk memenuhi keberagaman pasar.
2. Targeting
3. Positioning
Kesimpulan:
Oreo telah berhasil menerapkan strategi analisis STP dengan baik, memahami segmen pasar, menargetkan pasar yang tepat, dan memposisikan diri sebagai merek yang kuat dan ikonik. Melalui marketing funnel, Oreo berhasil memandu konsumen dari awareness hingga menjadi advokat merek, dengan strategi pemasaran yang kreatif dan terarah. Sejarah panjang merek dan inovasi produk terus mempertahankan popularitas Oreo di pasar global.
Ardan Arya Aradana
200501010118
KM-502
Universitas Siber Asia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI