Ngomong-ngomong soal toksin dan risiko kesehatan, semua pasti sudah tahu dong kalau kita bisa memanfaatkan bahan-bahan alami untuk mengikat zat berbahaya dan melepaskannya? misalnya dengan menggunakan madu, yang memiliki khasiat untuk detoksifikasi. Seperti Madu Kojima yang memiliki rasa manis dan segar. Madu dengan 3 kebaikan yaitu korma, jinten hitam (habbatussauda), dan madu. Paduan dari 3 bahan yang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena penyakit dan juga sebagai penambah nutrisi tubuh.
Jadi nggak perlu repot-repot ke pasar mencari jinten hitam (habbatussauda), atau ke mall/supermarket sekadar mencari kurma, apalagi harus berburu ke hutan mencari madu. Dengan Madu Kojima, kamu tinggal minum aja. Seminggu belakangan ini juga saya sering minum untuk mengurangi toksin dan menyegarkan tubuh.
Oh iya, KOJIMA dapat dinikmati oleh semua orang mulai dari umur 2 tahun ke atas. Terbukti, anak saya yang baru umur 2 tahun lebih doyan mengkonsumsinya. Madu Kojima dapat diminum langsung atau dikreasikan #MenuSehatKojima baik makanan atau minuman.
Selain minum Madu Kojima, untuk menjaga kesehatan agar tetap aktif beraktivitas di masa pandemi, Â saya juga melakukan hal ini.
1. Olahraga
Latihan push up, jalan santai dan lari seminggu 3-5 kali. Selain mencegah risiko kesehatan yang disebabkan pola hidup sedentary, olahraga juga membantu saya melepaskan toksin dari dalam tubuh, memperlancar metabolisme. Manfaat lainnya adalah ngasuh anak yang tidak bisa diam, berlari-lari kesana kemari adalah kesukaannya. Karena masih bulan puasa, Madu Kojima hanya saya konsumsi setelah berbuka. Dan terbukti membantu mengembalikan dehidrasi dan badan cepat segar kembali. Kandungan kurma, jinten hitam dan madu di dalamnya juga membantu proses detoksifikasi.
2. Sayur dan Buah Organik
Kita tidak pernah tahu di makanan yang mana residu pestisida, formalin, atau zat-zat berbahaya lainnya bersembunyi. Yang bisa kita lakukan hanya meminimalisasi dan mengubah pola konsumsi. Saya beruntung karena kenal teman yang bergelut di bidang sayuran dan buah organik. Jadi saya bisa memesan sayuran segar dan bebas pestisida sekaligus membantu bisnis teman. Memang, sih, memilih dan memilah makanan seperti ini agak repot. Pun, saya tidak bisa pure mengonsumsi buah dan sayuran organik karena terus terang belum bisa sepenuhnya masak sendiri.
3. Menjaga Lingkungan
Enggak, saya enggak merevitalisasi hutan atau bikin seribu biopori. Banyak, kok, hal-hal kecil yang bisa kita lakukan tapi tetap berpengaruh besar terhadap lingkungan.
- Tidak membuang sampah sembarangan dan sebisa mungkin memilah sampah organik dan non-organik.
- Mengurangi sampah plastik dengan cara membawa kantong belanja sendiri dan reuse plastik bekas pakai.
- Sama sekali tidak menggunakan styrofoam. Kalau mau membeli makanan, saya usahakan untuk membawa tempat makan sendiri.
4. Mengurangi Stres