Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Money

Bijak Mengelola Keuangan di Tengah Ketidakpastian

1 September 2020   00:07 Diperbarui: 1 September 2020   00:05 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
QRIS Code (Sumber : www.bi.go.id)

"Istri : Aku heran sama beberapa teman di kantor, masa baru gajian sudah bilang uangnya sudah habis. Malah ada yang mau pinjam duit sama aku juga. Apa pada nggak bisa ngatur duit?

Suami : Mungkin cicilannya banyak kali, tapi itu masih mending loh. Yang bergaji 80 juta saja sampai rumah tangganya berantakan.  

Istri : Terus, itu yang lagi ramai di media sosial soal ajakan penarikan uang simpanan di bank secara besar-besaran, benar nggak sih?

Suami : Ya elah, berita gituan dipercaya. Paling juga hoaks, sengaja dibuat-buat biar masyarakat tambah panik saat pandemi seperti sekarang ini."

                                                                                                                                          

                                                                                                                                       *  *  *

Siapa yang menyangka, di tahun 2020 ini kita semua akan menghadapi situasi yang tidak pernah terbayangkan. Jika tidak disikapi dengan bijak, bukan tidak mungkin akan berakhir dengan petaka. Keuangan yang cepat menipis, beban cicilan yang menghantui setiap hari, hancurnya hubungan rumah tangga, bahkan dalam skala besar bisa menyebabkan krisis seperti yang terjadi tahun 1997-1998.

Sebagai gambaran, dibawah ini saya sertakan video saat terjadi krisis tahun 1997-1998 yang dibuat oleh Bank Indonesia


Dari video di atas, sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi jika ada yang percaya ajakan untuk menarik simpanannya di bank secara besar-besaran (istilah ekonominya, rush) saat pandemi seperti sekarang ini. Tindakan rush bukan hanya berdampak pada system perbankan, tetapi juga akan menimbulkan masalah lainnya. Termasuk membuat ekonomi tak terkendali, bisa menyebabkan terjadinya krisis bahkan memperparahnya.

Semoga saja setelah menonton video tersebut, masyarakat tidak gampang terprovokasi lagi oleh informasi palsu yang mengajak ke arah tindakan rush. Dan tentu saja berharap krisis seperti 1997-1998 tidak terjadi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun