"Istri : Aku heran sama beberapa teman di kantor, masa baru gajian sudah bilang uangnya sudah habis. Malah ada yang mau pinjam duit sama aku juga. Apa pada nggak bisa ngatur duit?
Suami : Mungkin cicilannya banyak kali, tapi itu masih mending loh. Yang bergaji 80 juta saja sampai rumah tangganya berantakan. Â
Istri : Terus, itu yang lagi ramai di media sosial soal ajakan penarikan uang simpanan di bank secara besar-besaran, benar nggak sih?
Suami : Ya elah, berita gituan dipercaya. Paling juga hoaks, sengaja dibuat-buat biar masyarakat tambah panik saat pandemi seperti sekarang ini."
                                                                     Â
                                                                    *  *  *
Siapa yang menyangka, di tahun 2020 ini kita semua akan menghadapi situasi yang tidak pernah terbayangkan. Jika tidak disikapi dengan bijak, bukan tidak mungkin akan berakhir dengan petaka. Keuangan yang cepat menipis, beban cicilan yang menghantui setiap hari, hancurnya hubungan rumah tangga, bahkan dalam skala besar bisa menyebabkan krisis seperti yang terjadi tahun 1997-1998.
Sebagai gambaran, dibawah ini saya sertakan video saat terjadi krisis tahun 1997-1998 yang dibuat oleh Bank Indonesia
Dari video di atas, sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi jika ada yang percaya ajakan untuk menarik simpanannya di bank secara besar-besaran (istilah ekonominya, rush) saat pandemi seperti sekarang ini. Tindakan rush bukan hanya berdampak pada system perbankan, tetapi juga akan menimbulkan masalah lainnya. Termasuk membuat ekonomi tak terkendali, bisa menyebabkan terjadinya krisis bahkan memperparahnya.
Semoga saja setelah menonton video tersebut, masyarakat tidak gampang terprovokasi lagi oleh informasi palsu yang mengajak ke arah tindakan rush. Dan tentu saja berharap krisis seperti 1997-1998 tidak terjadi lagi.