Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mandiri Jogja Marathon, Memang Lebih dari Sekadar Lomba

22 Mei 2019   00:02 Diperbarui: 22 Mei 2019   00:06 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK


Candi Sewu

Sesuai dengan namanya, Sewu (bahasa Jawa) yang artinya seribu. Dan candi ini seolah-olah berjumlah 1000. Disinilah cerita Roro Jongrang bermula. Dimana Bandung Bondowoso jatuh cinta kepada Roro Jonggrang namun ditolak karena dirinya telah membunuh Ayahnya. Meski pada akhirnya ia setuju juga tapi dengan syarat, yakni minta dibuatkan 1000 candi dalam semalam.

Dan Bandung Bondowoso pun menyanggupinya. Kemudian Ia meminta bantuan dari bangsa jin. Sayangnya, saat candi ke 999 dibuat, Roro Jonggrang punya akal yakni membangunkan para dayang dan perempuan desa untuk menumbuk padi dan membakar jerami di sisi timur.sehingga para mahkluk jin pun ketakutan karena mengira matahari mulai terbit.

Namun, kecurangan itu diketahui akhinrya di ketahui oleh Bandung Bondowoso, dan ia pun murka dengan mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi ke 1000.

Selain disuguhi beberapa wisata sejarah, peserta marathon juga akan menikmati wisata alam seperti pemandangan gunung merapi dan sekitarnya, jalan desa yang sejuk dan penuh pepohonan, hingga hijaunya persawahan.

Tak hanya itu saja, ada juga wisata budaya yang disuguhkan dengan berbagai macam atraksi pelengkap. Seperti tari-tarian tradisional, ataupun pertunjukan alat musik tradisional seperti gamelan.

Dan yang terakhir yang tak kalah menarik adalah wisata kuliner. Peserta marathon juga bisa mencicipi nikmatnya kuliner tradisional ataupun modern khas Yogyakarta. Seperti Pecel, Sate Klathak khas Jogja yang melegenda, dan tentunya Bakpia dan Gudeg.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun