Mohon tunggu...
Arbit Manika
Arbit Manika Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Syehk Sayyid Djamaluddin Al-Akbar Al-Husain Tosora Wajo Sebuah Catatan Perjalanan Spiritual

13 September 2022   20:06 Diperbarui: 15 September 2022   20:46 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo dari galeri arbit

Perlahan kami masuk, dan sampai di sisa bangunan yang masi utuh dari masjid itu, disitulah Kami kemudian zikir, setelah kurang lebih 30 menit, satu persatu kami mendapat petunjuk tentang makam yang ada disekitar Masjid, serta posisi Rumah beliau saat berada di Tosora, dan aktivitas seperti apa di sekitar Masjid itu.

Air Mata pun tumpah seketika, rekam jejak beliau terlihat jelas, apalagi secara bathin, ditempat inilah beliau pertama kali di Sulawesi Selatan mendirikan sebuah padepokan, kalau sekarang mungkin pondok pesantren, sekitar tahun 1324,  dekat dari Masjid, beliau tinggal dan di makamkan.  

Bangunan Masjidnya masi tersisa bagian mihrat masjid, yang lain sudah runtuh, menurut sejarawan, Tosora dikenal sebagai kampung tua, dan awal berdirinya sebuah kerajaan, yang dikenal sebagai kerajaan wajo.

Kami pun mendapatkan info bahwa Makam tersebut pernah bersiarah KH Abdurrahman Wahid, Alias Gus Dur. Yang mengherankan kami, kenapa beliau tidak menggunakan nama yang disematkan oleh para pesiarah, seperti yang terpajang pada Makam Beliau.

Nama yang disampaikan ke kami menggunakan sebuah nama bangsawan Bugis, ada dua hal yang kemudian sulit dijawab oleh para sejarawan, pertama soal hubungan beliau dengan kerajaan Wajo, kedua, masuknya islam di Sulawesi Selatan, yang para sejarawan Islam, telah bersepakat pada abad ke 15, atau tahun 1605.

Nama Beliau disebut dalam sejarah wajo, pada konteks lain, bahkan makam disamping beliau adalah makam tua para raja raja awal berdirinya kerajaan Wajo. Karena itu kurang setuju rasanya jika beliau digambarkan sebagai seoarng ulama yang datang dari sebuah tempat yang jauh, lalu mengajarkan Islam di Tosora.

Tidak menutup kemungkinan Tosora telah menjadi sejarah awal berdirinya beberapa  kerajaan kerajaan besar di sulawesi selatan pada abad ke 12, karena beberapa situs lain menggambarkan keterkaitan beliau dengan kerajaan lain yang ada di Sulawesi selatan.

Karena beberapa fakta yang kami temukan dalam beberapa jejaknya  beliau adalah seorang bangsawan yang memiliki ilmu keislaman yg sangat dalam,  selain menjadi seorang bangsawan kerajaan, beliau adalah seorang sufi yang mengajarkan tentang Ma'rifatullah, wallahu A'lam bissawwaf.

Penulis : Arbit Manika  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun