Semakin dalam asap tembakau sesakkan dada
Puntungnya terus jatuh berserakannya
Di tempat yang sama di malam yang sama
Habiskan malam ini ditemani botol minuman
Padanya disandarkan jutaan cerita
Canda tawa bersatu mengeroyok emosi
Duduk di sudut bangunan kosongÂ
Menunggu entah apa yang akan datang
Sampai saat waktu hampir menyentuh fajar
Aku coba beranjak dari sana
Sialnya, kaki terasa tak mampu menopang untuk perjalanan
Bumi kini tak terasa rata lagi
Kepala sempoyongan tak karuan
Tak jauh dari sana melangkah
Tubuh kurus tinggal rangka terasa berat
Hingga akhirnya tak kuat lagi
Jatuh tersungkur mencium tanah
Aku coba membalikan badan
Biarkan kulit ditusuk angin malam
Pasrah dicumbu sinaran rembulan
Ditatap begitu banyak bintang
Kelopak matapun semakin tak bersahabat
Memaksa seluruh tubuh untuk berhenti bergerak
Tak lagi sadarkan diri di malam itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H