"Ah lambat lo" celetuk Cila yang membuat mereka berdua akhirnya tertawa.
Cila bukan orang yang dengan mudahnya bisa membaur dengan orang baru, tapi Dylo, mampu membuatnya merasa sedang berbicara dengan teman-teman di circlenya, sehingga dia tidak perlu jaga image ataupun berpura-pura di depannya. Bagi seorang introvert seperti Cila, berkenalan dengan orang baru itu sangat menguras energinya. Tapi entah kenapa kali ini berbeda bagi Cila.
Dylo
Dylo merasa ada sesuatu yang menarik dari wanita yang ada di hadapannya ini, semakin dia ngobrol dengan Cila, semakin dia ingin tahu lebih banyak tentang Cila. Ada sesuatu seperti magnet yang menariknya untuk terus mendengarkan cerita Cila.
Bertemu Cila sekali lagi, mungkin memang suatu kebetulan. Kebetulan yang memang pernah menjadi harapan Dylo hingga hari ini. Kebetulan yang tentu saja tidak akan disia-siakan olehnya kali ini. Dylo memang sangat ingin sekali mengenal Cila, bahkan saat acara Dea waktu itu. Ekor matanya selalu mengikuti setiap gerak-gerik Cila walaupun dia tengah mengobrol dengan teman-temannya sekalipun. Sayangnya ketika dikenalkan Dea, Cila begitu cuek dan terkesan tidak mau membaur dengannya.
Kali ini dia menemukan sisi lain dari Cila, ternyata benar dugaannya, Cila sosok yang ramah dan sebenarnya mau berteman dengan siapa saja. Dia pribadi yang sebenarnya bisa membuat siapa saja terkesan dengan pembawaannya. Dan entah kenapa Dylo yakin kalau wanita inilah yang akan dia dekati, bagaimanapun caranya. Ada lirikan mata yang membuat Dylo yakin jika dia pasti berhasil mendekati Cila. Rasa penasraan Dylo terhadap Cila inilah yang membuat Dylo nekat melakukan apapun. Dia hanya perlu menunggu waktu saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI