"Kal, bulan depan bedah buku apa?" Kalia menepuk jidatnya
"Ya ampun, Ci, gue lupa... kemarin gue janjiin apa ya ke anak-anak? kayaknya something about Fable deh, untung lo ngingetin gue, Ci. Minggu depan gue kasih judul bukunya ya, biar lo bisa baca juga.Â
Selain sekolah, Kalia juga aktif dalam memberikan materi mengenai karya sastra, seperti cerpen, novel hingga puisi. Kalia memang teramat mencintai sastra. Bedah buku yang diadakannya selalu sukses menarik animo masyarakat, mungkin karena bahasa yang disampaikan tidak kaku, dan topik atau buku yang dibedah juga dari karya-karya yang sedang digandrungi anak muda sehingga anak-anak hingga mahasiswa tertarik dengan kajian itu.
Handphone Kalia bergetar, tanda ada pesan masuk. THIAN.
"Bentar ya Ci, gue bales dulu" Ucap Kalia tersenyum ke arah Cia
"Did i miss something?" tanya Cia penuh selidik
"Apa, gimana?" jawab Kalia pura-pura tak mendengar pertanyaan Cia
"Who is Thian?"
"Panjang ceritanya Ci, nanti gue ceritain ya, but i gotta go. First, gue beneran bakalan telat kalo nyeritain Thian sekarang. Second, gue ternyata lupa kalo gue juga ada janji sama ni orang, Ci. But i promise u, i will tell u everything about him. See you, Ci"
Kalia segera memesan ojek online agar segera sampai tepat waktu. dia tidak mau melanggar aturan yang sudah ia tetapkan pada mahasiswanya. Sejujurnya ia masih belum tau jawaban apa yang akan ia berikan pada Thian. Ia masih benar-benar bingung. Di satu sisi ia masih berpikiran waras untuk menerima ide gila dari Thian, namun di sisi lain ia juga ingin melihat kecemasan di wajah bunda hilang. Ah, sudahlah... apapun yang akan terjadi nanti, maka terjadilah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H