Sengoku Periode
Pada akhir periode Sengoku, banyak tachi dipotong pendek, dan memakai konsep “tachi” (tachi koshirae) berubah menjadi “katana” (katana koshirae). Hal ini menyebabkan hilangnya banyak pedang yang baik.
Edo Periode: 1596-1867
Saat itu di era Edo, pedang kualitas halus dibuat. Dengan bahan yang lebih mudah didapatkan seperti baja dan kayu sehingga menambah pengalaman para pembuat pedang Jepang lebih maju, ada perbedaan yang jelas antara kualitas pedang yang dilakukan selama periode sebelumnya dan yang dibuat di Era Edo. Penggunaan pedang mendapatkan popularitas sehingga sekolah pedang didirikan.
Pedang yang dibuat selama periode Momoyama ke Keicho-Nenkan (1596-1614), yang dikenal sebagai kotou atau katana Furui. Katana diproduksi setelah periode ini disebut shin-katana.
Showa Periode: 1926
Selama 1868-1926 (pada awal Showa periode), pedang shin-shintou dibuat, dan pedang showa-katana dengan pisau buatan mesinpun diikuti. Pada bagian akhir dari periode ini, senjata api diperkenalkan ke Jepang dan sejarah pedang Jepang mulai turun. Segera setelah itu, membawa pedang menjadi ilegal yang bahkan hak samurai untuk membawa pedang diambil dari mereka. Akibatnya, industri pedang menurun. Pada tahun 1953 pembuatan pedang disahkan lagi tetapi permintaan mereka tidak pernah kembali.
Seiring dengan gaya pedang, teknik penempaan mereka berevolusi dari waktu ke waktu juga. Transisi dari Kofun ke Nara periode (c. 300-794) memberikan contoh dari perubahan ini. Pada periode Kofun, hamon itu sering tidak ada atau tidak jelas. Padahal selama ini Nara meiliki hamon yang berbeda, kemudian lurus, menjadi dominan.
Selama periode Kamakura (1185-1392), sekolah Soshu pembuatan pedang mulai menempa pedang dengan menggunakan campuran baja dengan kekuatan yang berbeda. Hal ini menciptakan pedang yang sangat kuat, dan dari periode Kamakura ini bertugas untuk membuat pedang diantaranya yang paling sangat dipuji. Pandai besi sampai hari ini masih mempraktekkan penempaan katana dengan metode teknik tradisional. Pedang ini seringkali cukup mahal, tapi untuk kolektor yang serius item ini sangat berharga.
Katana sendiri termasuk ke dalam kategori two handed sword karena penggunaannya memerlukan kedua tangan dalam memegang handlenya. Adapun spesifikasi suatu pedang jepang bisa disebut katana salah satunya memiliki panjang bilah sekitar 60-73 cm. Dan bisa kita jumpai bahwa pedang jepang pun beraneka macam tipe dan spesifikasi serta peruntukannya. Lain kali kita akan bahas beragam tipe dan klasifikasi pedang jepang
Sumber katanaku.info