Kalimatnya yang terkenal adalah, “Show, Don’t Tell.”
Tunjukkan, Jangan ceritakan.
Bagi bocah ini para pengarang pendahulu ada mereka yang menempatkan sebuah jalan untuk dapat ditapaki para pengarang sesudahnya dan mengembangkan cerita-cerita yang lebih baik lagi. Lalu apakah para pengarang Indonesia akan melahirkan karya-karya mereka yang sanggup mendunia dan bertahan hingga ratusan tahun? Melahirkan sebuah karya yang akan menjadi mahakarya sastra Indonesia dan dihormati seluruh dunia tanpa keraguan?
Bukankan penulisan dan cerita itu semuanya hanya berasal dari sebuah Ide?
Jika ada pertanyaan siapakah pengarang favorit? Mungkin sulit untuk bocah ini menjawabnya, karena bocah tersebut masih juga membaca hingga akhir hayatnya dan pengarang yang bagus dari masa lalu terus bermunculan saat membaca karya mereka.
Namun satu hal yang pasti, siapakah pengarang favorit masa depan bocah ini? Jawabannya adalah DIRIMU, kelak engkau para pengarang akan menghasilkan karya-karya besar mendunia dan terkenal, saat itu, bocah ini akan menjadikan dirimu wahai para pengarang cerita sebagai pengarang favoritnya.
Para pengarang hidup hanya sekali, mati hanya sekali, kisahnya akan abadi dalam ratusan tahun dan bertahan hingga puluhan generasi. Menemani para ombak muda selanjutnya dalam menghadapi kehidupan mereka di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H