Buku-buku cerita, novel dan buku bacaan tidak lagi hanya mengisi waktu luangnya, akan tetapi juga mulai mempengaruhi kehidupannya. Buku-buku tersebut menjadi pilar dan juga pegangan dalam mengarungi kehidupan yang tidak terduga.
Buku seperti Think And Grow Rich yang merupakan kitab suci para pengusaha, karangan Napoleon Hills, diterbitkan tahun 1937. Buku ini bertahan hingga masa kini dan masih juga diperjualbelikan, karena kekuatan isinya tidak lekang oleh waktu. Pengarangnya dapat diacungi jempol karena perjuangannya dalam membuat sebuah mahakarya seperti ini.
Buku-buku akan semakin bernilai saat pengarangnya mampu memasukkan nilai-nilai di dalam bukunya dan melihat berapa lama buku tersebut mampu bertahan melewati perkembangan zaman, usia dan manusia itu sendiri. Oleh karenanya bocah tersebut mulai menaruh rasa hormat mendalam pada buku-buku yang dapat melewati banyak masa tanpa terkikis oleh keperkasaan waktu dan isinya tidak lekang diperbincangkan oleh berbagai generasi dan terus dihormati.
Buku Tiga Kerajaan/ Sam Kok/ Three Kingdoms ditulis oleh seorang pengarang bernama Lu Guanzhong sekitar tahun 1400-an. Cerita ini, tidak hanya terkenal pada masa tersebut, tetapi bertahan hingga masa kini dan bahkan dikembangkan terus-menerus di masa ini sebagai cerita perfilman, game dan teater lokal. Kisah Tiga Kerajaan, Impian Paviliun Merah, Perjalanan ke Barat (kera sakti), Shui Hu Cuan ( 108 Pendekar ) Adalah empat mahakarya dan karya besar dari China yang sampai saat ini menjadi pondasi dunia sastra China.
Buku Romeo and Juliet, Hamlet, Othello, Macbeth dan karangan lainnya Shakespeare antara tahun 1591-1611 telah menjadi pondasi kuat bagi perkembangan penulisan Eropa. Buku-buku tersebut hingga kini yang telah lebih dari 400 tahun masih juga bertahan dan terus terdengar gaungnya di teater-teater dan dunia perfilman tanpa terkikis isinya. Yang sebelumnya ada pengarang bernama Homer ( 850 SM ) yang menuliskan kisah Illiad and Odyssey dan merupakan pilar sastra Eropa di masa lalu dan terus bertahan hingga masa kini.
Buku cerita seperti Mahabharata dan Ramayana yang diperkirakan ditulis pada tahun 400 M., merupakan kisah yang harus diperhitungkan, karena nilai-nilai ceritanya bertahan lebih dari 1600 tahun dari masanya dan hingga kini masih terdengar bahkan terus dipenerjemahkan. Pengarang tidak memasukkan kitab suci meski kitab-kitab ini tentunya jauh di atas cerita-cerita ini.
Sedangkan siapakah pengarang terbaik dunia dari sepanjang masa? Dari sebuah survei luar negeri berdasarkan jajak pendapat 150 pengarang terkenal dunia, mereka menempatkan nama seorang pengarang yang mereka akui sebagai pengarang terbaik sepanjang masa.
Beliau adalah Leo Tolstoy dengan bukunya Anna Karenina (1875) yang merupakan salah satu dari mahakarya sastra Rusia.
Kalimat pembuka terkenal Anna Karenina adalah, “Happy families are all alike; every unhappy family is unhappy in its own way.”
Keluarga yang bahagia, semuanya terlihat sama, setiap keluarga yang tidak bahagia, mereka tidak bahagia dengan cara mereka masing-masing.
Nam pengarang besar lainnya ada seperti Ernest Hemingway yang pernah dianggap sebagai Sang Nabi dalam sastra Amerika dan meletakkan pondasi kuat perkembangan sastra dan penulisan cerita bagi generasi berikutnya.