Mohon tunggu...
Araska Mada
Araska Mada Mohon Tunggu... -

Semua tulisannya boleh disebarkan secara bebas... :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reklamasi Pantai Jakarta untuk Masa Depan Jakarta

4 April 2016   08:45 Diperbarui: 4 April 2016   08:59 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Belakangan ini kasus reklamasi mencuat sehubungan dengan kasus korupsi yang dilakukan PT. APL dan M. Sanusi anggota DPRD. Hal itu memberikan nama buruk pada kata ‘reklamasi’.

Akan tetapi untuk apa reklamasi pantai Jakarta sesungguhnya dilakukan?

Ada perkataan, tanah dan luasnya tidak pernah bertambah akan tetapi penduduk terus bertumbuh. Properti dan tanah tidak dapat dipungkiri akan semakin mahal bersama dengan berlalunya waktu.

Reklamasi pantai di Jakarta dilakukan atas beberapa dasar:

1.      Menambah luas tanah pada Jakarta yang dapat dihuni. Dengan pertambahan penduduk yang ingin tinggal di Jakarta, harga tanah tidak dapat dipungkiri akan semakin tinggi. Bahkan lahan terbuka hijau pun telah diduduki oleh banyak penduduk Jakarta. Hal ini dapat mengakibatkan orang miskin akan semakin keluar dari Jakarta jika tidak ada pertambahan ruang untuk mereka. Dengan pertambahan ruang, lahan terbuka hijau dapat kembali mencapai di atas 30% dan juga penyebaran masyarakat akan lebih merata.

2.      Menambah lapangan pekerjaan pada masyarakat Jakarta. Dengan dibukanya pulau-pulau untuk reklamasi, pulau-pulau tersebut dapat menjadi tempat tinggal dan juga tempat rekreasi seperti yang dilakukan oleh negara-negara seperti korea pada pulau Jeju. Pembangunan pulau ataupun setelahnya akan menyerap banyak para pekerja bagi tempat-tempat tersebut. Ada yang mengatakan tempat tersebut hanya bagi orang kaya, akan tetapi orang kaya sekalipun membutuhkan para pekerja bagi mereka. Tidak dapat dipungkiri Pemprov DKI juga berrencana menggunakan 15% kewajiban pengembang untuk membangun rumah susun, dan fasilitas umum. Tidak tertutup kemungkinan rusun tersebut akan dibangun di pulau-pulau tersebut dengan tujuan untuk menyerap lapangan pekerjaan yang terdapat dipulau-pulau tersebut seperti mal, sekolah, maupun lainnya.

3.      Pengembangan pulau-pulau di sekitar Jakarta sesungguhnya adalah langkah yang sangat tepat, di beberapa negara maju seperti Amerika, mereka mengembangkan pulau-pulau terdekat mereka sebagai tempat wisata, tempat hunian masyarakat, bahkan lama kelamaan tempat tersebut berkembang menjadi kota kecil. Yang setelahnya dengan pertambahan penduduk, mungkin akan segera dibangun jembatan penghubung antar pulau-pulau tersebut dengan ibu kota.

4.      Setiap kemajuan selalu diikuti dengan penolakan. Dalam hal ini penolakan muncul dari kelompok Nelayan yang menuduh jika reklamasi membuat jumlah ikan berkurang. Pada kenyataannya, di negara-negara maju seperti Eropa, Jepang dan sebagainya. Reklamasi sesungguhnya bertujuan untuk meningkatkan keselamatan makhluk di laut. Dengan Reklamasi, semua pinggir laut akan menjadi terlindungi, terkontrol dan dari sana akan dapat dilihat tempat-tempat yang sesungguhnya yang menjadi sumber-sumber perusak laut, seperti pembuangan limbah sembarangan, pengikisan lahan, dan sebagainya. Reklamasi bertujuan untuk merapikan seluruh pinggiran ibu kota dan pantai. Dan Reklamasi selalu bertujuan untuk menyelamatkan laut, hanya saja pada saat pembangunan Pantai, limbah pembangunan harus diperhatikan dan pembangunannya harus ramah lingkungan. Reklamasi juga bertujuan untuk menahan pengikisan pesisir Ibu Kota Jakarta dan mencegah banjir memasuki ketinggian tanah ibu kota yang semakin menurun.

5.      Sebuah negara tidak bisa hanya melihat pada masa lalu, karena pada saat kini, luas lahan Jakarta terus berkurang, penduduk terus bertambah, harga lahan terus melambung tinggi, pada akhirnya tanpa penambahan luas yang dapat dihuni, Jakarta hanya akan dihuni orang-orang kelas atas dan orang-orang menengah ke bawah akan semakin susah bertahan hidup. Reklamasi pantai Jakarta pada jangka panjang sesungguhnya membantu mengusir orang-orang kaya untuk tinggal dipulau-pulau dari pada memadati wilayah Ibu Kota yang sudah semakin padat.

Reklamasi pantai adalah hal yang baik, positif dan sejak disetujui Presiden SBY sudah melalui pengkajian yang dalam dan melihat banyak sisi positif masa depan ibu kota yang lebih baik. Di mana Jakarta akan memiliki ruang terbuka hijau yang lebih banyak, tempat yang lebih layak untuk hidup, penduduk yang lebih tersebar merata ke pesisir dan pulau-pulau terdekat ( daripada berkerumunan di ibu kota yang sudah sempit dan menjadi rawan ).

Reklamasi menjadi buruk sejak PT. APL mencoba menyuap M. Sanusi untuk menurunkan kewajiban pengemban dari 15% menjadi 5%. Reklamasi itu sendiri tidaklah buruk. Hal ini adalah karena keserakahan dari PT.APL untuk memiliki tanah yang lebih luas.

Bagi mereka yang mencintai Ibu Kota Jakarta, seharusnya melihat ke masa yang lebih jauh, tanpa reklamasi, ke mana Jakarta akan mengarah? Ibu kota Jakarta yang semakin padat ini apakah hanya akan menjadi milik masyarakat kaya atau sebaiknya mereka menghuni pulau-pulau itu dan berhenti menaikkan harga-harga tanah di Jakarta? Dengan demikian setiap orang dapat hidup dengan tenang dan Jakarta semakin indah dengan ruang terbuka hijau yang semakin banyak.

Kemajuan akan membuat ibu kota lebih baik. Tanpa kemajuan, Jakarta akan tertinggal. Siap atau tidak siap, seseorang harus selalu melihat, pada akhirnya tanpa kemajuan, negara kita akan ditindas oleh negara-negara maju, sedangkan kita masih sibuk saling membunuh dengan pemerintahan kita dan kepentingan sejumlah kecil kelompok.

Pertanyaan saya, orang-orang mengatakan akibat reklamasi kelompok Nelayan menjadi kehilangan mata pencaharian, yang sesungguhnya setelah diteliti, kerusakan laut adalah akibat pembuangan limbah industri dari ibu kota yang secara sembarangan memasuki lautan sekitar Ibu Kota. Dan Reklamasi sesungguhnya akan membantu mereka. Jika seandainya pun Kelompok Nelayan tetap bertahan untuk menolak reklamasi dan kemajuan ibu kota untuk kalangan banyak. Apakah Jakarta harus menyerah untuk kepentingan Nelayan? Apakah bangsa-bangsa luar yang maju akan berhenti menginjak-injak negara kita yang kelak menjadi terbelakang karena sekelompok nelayan?

Di dalam dunia yang semakin maju, globalisasi yang semakin ganas. Kini pertanyaannya bukan orang kaya indonesia yang memakan orang miskin indonesia. Tetapi setiap orang kaya dari luar negeri sedang menanti untuk mencaplok setiap bagian dari negeri Indonesia. Setiap orang Indonesia harus bersatu untuk menghadang serangan bangsa lain yang lebih maju, lebih kaya dan lebih berambisi.

Pertanyaan saya kembali, kelompok nelayan apakah kalian akan mempertahankan tiga generasi kalian untuk terus menangkap ikan dengan cara tradisional, tidakkah kalian menginginkan setiap dari generasi kalian menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya? Bekerja lebih baik daripada sekedar menjadi nelayan. Jika bapaknya memegang jala dan tinggal di rumah kumuh pesisir pantai pantai, apakah anaknya dan cucunya akan tetap di sana? Atau kalian lebih menginginkan anak-anak kalian menjadi lebih baik, menjadi presiden, menjadi pengusaha, menjadi apapun yang lebih baik daripada sekedar nelayan? Meski menjadi nelayan sekalipun, mereka sudah seharusnya menaiki kapal-kapal dengan mesin yang lebih canggih.

Kemajuan tidak menunggu. Bertahan tanpa beradaptasi hanya akan meremukkan mereka lebih sakit lagi.

Lihatlah taxi yang bergerak dari sistem telepon menuju sistem aplikasi. Lebih baik beradaptasi pada kemajuan dari sekarang daripada hancur oleh kemajuan.

Saran saya pada kelompok nelayan, berhentilah menahan reklamasi, karena itu adalah seperti belalang menahan roda kereta api. Daripada menghancurkan diri sendiri, jadilah cerdas, gunakan kelompok nelayan untuk mendapatkan RUSUN, Kapal Canggih, jaminan pekerjaan, atau jaminan masa depan apapun dari proses reklamasi demi masa depan anak-anak. Dapatkan secuil keuntungan untuk generasi anda dari proses tersebut untuk kemajuan bersama. Anda boleh memeras pemprov atau pengemban kaya reklamasi pantai untuk keuntungan kelompok anda. Seekor belalang yang memutuskan untuk menaiki kereta api pun akan mendapatkan keuntungan. Semoga dengan terjadinya reklamasi Pantai, kehidupan anda dan keluarga anda akan jauh lebih baik lagi menaiki proses kemajuan itu dari pada tetap menjadi nelayan di pesisir pantai.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun