AIR MATA DARAH ANAK-ANAK GAZA
2023 luka tanah Gaza terkoyak kembali
tangisan mengiringi
kematian menyelimuti
dentuman ledakan bom bersahutan
tanah bergetar debu beterbangan
gedung luluh lantak puing berserakan
rintihan kesakitan ketakutan
dari balik reruntuhan bangunan
ribuan mayat anak-anak Gaza bertebaran
tangan dan kaki terputus dari badan
tubuh beralas darah berceceran
wajah-wajah kecil suci hancur oleh kebengisan
tiada dapat dikenali dikubur tanpa nama nisan
dari balik reruntuhan bangunan
yang masih hidup bertahan tanpa harapan
terkubur dalam kelam puing-puing kegelapan
ratusan reruntuhan fasilitas pendidikan
puluhan rumah ibadah dihancurkan
tempat perlindungan dan pengungsian
berharap di sana aman dari peperangan
namun kenyataan menolak harapan
rumah sakit pun tak luput dari kebengisan
dihancurkan dengan kebrutalan
dari balik puing-puing bangunan sekolahan
para guru turut terkubur reruntuhan
melintas bayangan sejarah pelajaran
19 17 masehi awal mula tindakan
deklarasi balfour inggris berikan
selembar kertas memulai persoalan
dokumen pembentukan negara israel dilahirkan
1947 masehi PBB berikan zionis tanah rampasan
di bumi Palestina negara yahudi didirikan
biarkan zionis perluas pendudukan
sementara politisi hanya berdebat tanpa kesudahan
sedangkan AS berikan dukungan kekuasaan
legalkan pembataian dan kebengisan
bagi zionis iblis kemanusiaan
hukum internasional diabaikan
ini bukan perang biasa
ini perang biadab luar biasa
perang penumpasan genosida
dari balik reruntuhan bangunan
sedikit nyawa berhasil diselamatkan
jerit tangis tak terhindarkan
rasa sakit luka tak tertahankan
tiada tahu ayah bunda kemana gerangan
mungkin turut terkubur dalam reruntuhan
bertahan hidup dalam kekurangan
menipisnya obat dan makanan
karena zionis iblis menutup perbatasan
batasi bantuan kemanusiaan
anak-anak yang bisa diselamatkan
bertahan hidup dalam keprihatinan
kehilangan orang tua dalam peperangan
kehilangan rumah kehilangan mainan
kehilangan buku kehilangan pakaian
kehilangan teman kehilangan kenyamanan
luka mendalam ditorehkan
depresi tekanan mental tak terelakkan
merasa tiada harapan kehidupan
Kementerian Pendidikan Gaza menyatakan
usai sudah tahun ajaran pendidikan
karena ribuan anak Gaza menjadi korban
syahid dalam pembantaian peperangan
keadilan akankah punya arti
kedamaian apakah hanya mimpi
kemerdekaan juakah terpenuhi
senantiasa tanah dan diri dizalimi
bagi hati yang tak tersentuh melihat ini
turut berduka pada penderitaan mereka
tiada layak disebut sebagai manusia
wahai kalian yang masih punya hati
satukan suara dan tindakan peduli
dari riak menjadi gelombang perlawanan
mengutuk keras serangan
hentikan peperangan
bebaskan tanah pendudukan
berikan anak-anak Gaza kehidupan
suka cita tumbuh dewasa penuh keceriaan
di atas tanah yang dikembalikan
(ARAska Banjar-Bjm.Kalsel-November 2023)
#
PENULIS :
Abdurrahman Al-Hakim dengan nama panggilan ARAska Banjar atau Rahman Banjar, lahir  di HSU pada 15 Sya'ban 1397 Hijriyah. Ia pernah menjadi santri di Ponpes Darussalam Martapura. Kini tinggal di Banjarmasin dan berprofesi sebagai Petani dan Jurnalis. Ia bisa dihubungi melalu email rahman.urangbanjar@gmail.com, Facebook araska banjar. ARAska Banjar tinggal Jl.A.Yani Km 3.5, Komp.Arrahim, Gg.Belimbing, No. 125, Rt. 25, Kel.Kebun Bunga, Banjarmasin Timur, Kalsel.
#
KETERANGAN :
Puisi AIR MATA DARAH ANAK-ANAK GAZA karya Abdurrahman Al-Hakim (ARAska Banjar) dimuat dalam Antologi Puisi Untuk PALESTINA #3, cetakan Pertama Januari 2024, diterbitkan oleh SIP PUBLISHING.
#
Sumber :
#SastraLulungkangLantingBanjar
https://web.facebook.com/photo?fbid=1186404739690491&set=a.266900451807998
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI