Mohon tunggu...
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

A.Rahman Al Hakim, nama pena ARAska ARASKata ARASKA Banjar. Profesi Jurnalis di Kalsel, Pelaku seni, Aktivis Lingkungan dan Aktivis Seni Budaya Sosial Pendidikan, serta menjadi Terapis di Lanting Banjar Terapi. Domisili di Banjarmasin, Kalsel. Facebook araska araskata. Email araska.banjar@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bencana Keserakahan Manusia

10 Desember 2020   19:34 Diperbarui: 10 Desember 2020   19:43 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bencana KESERAKAHAN Manusia

bencana alam dan wabah virus melanda

jutaan nyawa telah tiada

air mata tergenang

dunia terguncang

negara gagap

manusia gagap

do'a melantun pilu

seperti senandung Ebiet G Ade yang terasa sendu

"barangkali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana, mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang" 

bukan pertama kali dunia mengalami wabah penyakit dan bencana

adakah yang berpikir merangkai kata tanya

pada hikmah kejadian apa dan mengapa

yang luput dikaji manusia

bisa jadi ini cara bumi meminta perhatian

seolah bumi sedang mengirim pesan

"tolong berhentilah sejenak eksploitasi dan berbuat kerusakan atasku, berikan waktu sejenak, agar aku bisa bernapas dan memulihkan diri, dari aneka kerusakan yang telah engkau perbuat" 

mungkin telinga manusia mendengarnya

rintihan bumi atas deritanya

namun manusia banyak yang mengabaikan

telinga tersumbat oleh ketidakpedulian

hanya ambisi dan keserakahan yang didengarkan

David Quammen ahli satwa liar sudah memperingatkan

"jangan merusak ekosistem asli satwa, merusak habitat satwa liar, berarti sama saja membuka dan memperlemah benteng pertahanan manusia, virus, bakteri, kuman, kehilangan tempat tinggal, akibat hutan dan alam diinvasi manusia, untuk keperluan hidup maupun keserakahan, kita memotong pohon, memburu binatang, merenggut mereka dari habitatnya, bahkan menjualnya ke pasar untuk dimakan, membuat virus kehilangan rumah alamiahnya, mereka mencari inang baru dan itu adalah tubuh manusia"

sudah banyak peringatan diberikan bumi pada manusia

seperti kecepatan mencairnya es di kutub utara

cuaca panas dan kebakaran ekstrem melanda

hujan badai banjir longsor serta gempa

bila bencana dan wabah terjadi bersamaan

manusia pasti akan kewalahan

rumah sakit kekurangan ruangan

tenaga medis kelelahan

manusia harus menyadari

bahwa kekayaan alam ini

ekosistem laut dan hutan hujan tropis yang tersisa

adalah modal untuk dijaga sekuat tenaga

kalau hutan habis menjadi gurun

sumber air pun hanya tersisa embun

oksigen menipis

pernapasan terkikis

hutan juga tempat hidup flora fauna

yang menjadi inang berbagai virus dunia

manusia harus menjaga ekosistem hutan belantara

serta ekosistem laut dan keaneka ragamannya

tinggalkan dan hentikan

cara eksploitatif dan koruptif dalam memanfaatkan

sumber daya alam dan lingkungan

saatnya mendorong ekonomi kelestarian

berdamai dan memperbaiki hubungan dengan alam

banyak memohon ampun kepada Sang Pemilik Alam

dan memperbaiki cara hidup di bumi ini

demi anak cucu yang akan mewarisi

hentikan berbuat kezaliman

karena Allah telah berfirman

Surah Asy-Syu`ara` Ayat 151

"Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas"

Surah Asy-Syu`ara` Ayat 152

"Yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan"

Surah Al-A'raf Ayat 56

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya..."

Surah Ar-Rum Ayat 41

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)"

Surah Al-Baqarah Ayat 205

"Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan"

Abu Daud menyampaikan hadis riwayat perkataan

nabi akhirul zaman bersabda memberi peringatan

"Barang siapa yang menebang pepohonan, maka Allah akan mencelupkannya ke dalam neraka" 

Abu Daud menafsirkan

Rasulullah melarang menebang pepohonan

tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan

apalagi membawa pada kerusakan

semoga disegerakan kematian

bagi pendosa lingkungan

karena mereka telah berbuat zalim

hadis riwayat Bukhori dan Muslim

 "Ketika ada orang yang sering berbuat dosa itu mati, maka hamba-hamba Allah, seperti manusia, bumi, pohon dan hewan-hewan merasa lega"

Nahdlatul Ulama telah membuat keputusan

dalam muktamar kedua puluh sembilan

haram hukumnya mencemarkan dan merusak lingkungan

disebutkan pula hadis yang berkaitan

"Terlaknat orang yang membahayakan seorang muslim ataupun selainnya"

merusak lingkungan berarti membahayakan manusia

karena bencana adalah hasilnya

inilah perbuatan tercela

maka

hentikan memburu binatang liar

hentikan pembalakan liar

hentikan perkebunan serakah

hentikan pertambangan serakah

hentikan mencemari lingkungan

hentikan meracuni kelestarian

dan di tanah kelahiranku

Meratus merintih pilu

oleh eksploitasi ilegal

oknum masyarakat yang bengal

maupun eksploitasi legal keserakahan pengusaha

atas izin penguasa

teruslah kalian berbuat aniaya

hingga banua ini nanti menuai bencana

dan kalian penghulu kerusakan alam raya

walau hidup bergelimang harta

kalian adalah pembunuh flora fauna

kalian adalah pembunuh manusia

semoga mendapat tempat yang layak di kerak neraka

(araska banjar, Bjm, 11.10.2020)

Biodata:

A.Rahman Al Hakim dengan nama pena ARAska Banjar, lahir  di HSU pada 15 Sya'ban 1397 Hijriyah dan tinggal di Banjarmasin. Ia pernah menjadi santri di Ponpes Darussalam Martapura, kini berprofesi sebagai Jurnalis dan Bertani, serta Instruktur Seni Budaya pada beberapa organisasi seni dan Terapis di Lanting Banjar Terapi. Karya sastranya terutama puisi, dimuat dalam beragam media massa cetak maupun online, serta tersebar dalam puluhan antologi bersama sastrawan lokal maupun secara nasional. Facebook araska banjar, Nomor Handphone 085249654900 dan WhatsApp 0895634901242.

Keterangan :

Puisi yang berjudul "Bencana KESERAKAHAN Manusia"bersumber dari kutipan kalimat dan Ayat serta Hadis, juga dari berbagai sumber pemberitaan dan Tafsir Al-Qur'an.

Puisi ini dimuat dalam Antologi Puisi Penyair Kalimantan Selatan, Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XVII Tabalong pada 19 sd 21 November 2020, dengan judul antologi "RIUH IMAJI DI TENGAH PANDEMI", cetakan pertama 2020.

Puisi "Bencana KESERAKAHAN Manusia" berada pada halaman 9 sd 14. Ada sekitar 208 penyair se Kalimantan Selatan yang karyanya dimuat dalam antologi "RIUH IMAJI DI TENGAH PANDEMI" yang berjumlah 304 halaman ini.

*

#SastraLulungkangLantingBanjar

facebook.com/lulungkanglantingbanjar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun