Mohon tunggu...
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR
ARASKA ARASKATA ARASKA BANJAR Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

A.Rahman Al Hakim, nama pena ARAska ARASKata ARASKA Banjar. Profesi Jurnalis di Kalsel, Pelaku seni, Aktivis Lingkungan dan Aktivis Seni Budaya Sosial Pendidikan, serta menjadi Terapis di Lanting Banjar Terapi. Domisili di Banjarmasin, Kalsel. Facebook araska araskata. Email araska.banjar@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bencana Keserakahan Manusia

10 Desember 2020   19:34 Diperbarui: 10 Desember 2020   19:43 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dan kalian penghulu kerusakan alam raya

walau hidup bergelimang harta

kalian adalah pembunuh flora fauna

kalian adalah pembunuh manusia

semoga mendapat tempat yang layak di kerak neraka

(araska banjar, Bjm, 11.10.2020)

Biodata:

A.Rahman Al Hakim dengan nama pena ARAska Banjar, lahir  di HSU pada 15 Sya'ban 1397 Hijriyah dan tinggal di Banjarmasin. Ia pernah menjadi santri di Ponpes Darussalam Martapura, kini berprofesi sebagai Jurnalis dan Bertani, serta Instruktur Seni Budaya pada beberapa organisasi seni dan Terapis di Lanting Banjar Terapi. Karya sastranya terutama puisi, dimuat dalam beragam media massa cetak maupun online, serta tersebar dalam puluhan antologi bersama sastrawan lokal maupun secara nasional. Facebook araska banjar, Nomor Handphone 085249654900 dan WhatsApp 0895634901242.

Keterangan :

Puisi yang berjudul "Bencana KESERAKAHAN Manusia"bersumber dari kutipan kalimat dan Ayat serta Hadis, juga dari berbagai sumber pemberitaan dan Tafsir Al-Qur'an.

Puisi ini dimuat dalam Antologi Puisi Penyair Kalimantan Selatan, Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XVII Tabalong pada 19 sd 21 November 2020, dengan judul antologi "RIUH IMAJI DI TENGAH PANDEMI", cetakan pertama 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun