Meskipun kegiatan sosial workshop berbagi pengetahuan dan pengalaman dilakukan dalam simfoni waktu yang singkat, namun anak PA Arrisalah mampu menunjukkan karya kreativitasnya, baik dalam bentuk puisi, prosa, maupun seni gambar. Semuanya terbungkus dalam hari itu, hari di mana kita dapat melihat semangat dan ambisi mereka dalam mengharapkan kebaikan untuk diri mereka, dengan mencoba menggali minat dan bakat pada diri masing-masing.
Setiap pertemuan tentu akan ada perpisahan, namun jangan sesali setiap pertemuan yang tercipta di sudut kehidupan, karena ketika kita dipertemukan dengan anak-anak disabilitas dan anak-anak yang tanpa kasih sayang orang tua, yang nyata disitu Allah berikan pesan singkat untuk kita, bahwa hiduplah untuk berbagi, menebar kebaikan, dan mengulurkan tangan dengan ikhlas tanpa pamrih, serta tanpa beban yang memberatkan.
Hiduplah untuk melakukan yang terbaik, jangan menjadi terbaik dengan melakukan segala hal yang tidak baik, untuk itu sadari keberadaan mereka, anak-anak yang memerlukan bantuan tangan dari kita. Jika bukan kita, siapa lagi!
Salam literasi, satu jiwa satu rasa kepedulian sosial LanSa ABK.
* Penulis, Mahasiswa/i FKIP Prodi PLB UNLAM dan Peserta Pelatihan Menulis di LanSa ABK. (Oleh Fitri dan M Irfan*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H