Menurut Arash, ketika masyarakat dapat menjaga kesehatan diri seperti berolahraga, makan-makanan yang sehat, atau pun melakukan kegiatan yang dapat menjamin kesehatan, maka dia sebenarnya sudah melakukan prevensi dari penularan virus ke pada diri sendiri.
Belum cukup sampai situ, situasi dan kondisi di dalam rumah di anggap paling berpengaruh dalam penularan virus, sehingga diperlukannya suatu pencapaian keluarga di mana rumah tanggap Covid-19 dapat terealisasikan.
Poin terakhir dalam protokol ini adalah untuk menghimbau agar masyarakat RW 04 kelurahan Kramas dapat menambah lapisan antisipasi penularan virus dengan menggunakan masker ketika keluar rumah.
“Metode kaizen dalam protokol KRAMAS merupakan bentuk pengaplikasian kegiatan yang memiliki tahapan. Kesimpulannya adalah Anda baru bisa melakukan “R” ketika “K” terpenuhi, atau Anda tidak dapat melakukan “AMAS” ketika “R” belum terpenuhi, dan lainnya” kata Arash.
Pada Jum’at (5/2/2021), telah dilaksanakan sosialisasi kaizen kepada ibu-ibu PKK RW 04 Kelurahan Kramas. Kemudian dengan tanggap, ibu-ibu PKK menyebarkan informasi yang didapat kepada keluarganya masing-masing. Irfan Rahmana, selaku ketua RW 04 mengatakan bahwa program yang dibawa cukup bagus sehingga kami dapat mengakselerasi penanganan Covid-19 di RW 04 Kelurahan Kramas ini.
Sebagai penutup program, poster KRAMAS telah diletakan di sudut strategis agar dapat dengan mudah dibaca oleh masyarakat setempat.
Masyarakat berharap dengan adanya metode ini dapat menghilangkan rasa ragu untuk keluar rumah dikala pandemi yang masih belum selesai.
Penulis : Arash Jan – Mahasiswa Departemen Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya
DPL : Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si