![Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/26/gambar-3-5c2319ac677ffb2c3a1cd5b6.jpg?t=o&v=555)
MAP mengaku sangat bangga karena karya ilmiahnya dapat terbit dalam jurnal internasional. "Saya sangat bangga karena karya saya bisa terbit untuk kedua kalinya dalam jurnal internasional. Selain itu saya bisa mempromosikan pemikiran saya tentang akuntansi dan budaya, sekaligus memperkenalkan budaya Bugis dikanca internasional" jelas MAP saat dihubungi.
MAP juga mendorong agar para pemuda, khususnya yang sedang menempuh pendidikan tinggi sebisa mengkin menghasilkan karya ilmiah terbaik untuk memberi konstribusi dalam dunia intelektul. Lebih spesifik lagi, MAP mengajak agar mahasiswa dan akademis suku Bugis untuk mengkolaborasikan bidang keilmuan masing-masing dengan nilai budaya yang kita miliki.
"Nilai budaya kita sangat banyak, sehingga perlu eksplorasi dari berbagai sudut pandang keilmuan, termasuk sudut pandang ekonomi dan akuntansi yang berusaha saya kembangkan" tutup MAP.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI