Semakin lama konflik LCS ini terjadi, semakin banyak pula kerugian yang akan ditimbulkan, baik bagi negara-negara yang terlibat ataupun bagi dunia internasional. Ditambah lagi dengan adanya kemungkinan ekskalasi konflik ke arah yang lebih agresif serta cakupan yang lebih luas. Sehubungan dengan itu, PBB sebagai organisasi yang menjaga perdamaian dunia perlu untuk turun tangan dalam menangani permasalahan ini. PBB dapat mengundang dan memfasilitasi forum diskusi bagi negara-negara yang terlibat.
Sesuai dengan Piagam PBB pasal 24, PBB melalui Dewan Keamanan PBB, berwenang untuk merekomendasikan metode, syarat, dan/atau rencana guna menyelesaikan perselisihan internasional. PBB juga berwenang untuk mengambil tindakan militer terhadap pihak yang dianggap sebagai penyerang perdamaian bangsa. Namun, campur tangan PBB ini merupakan opsi terakhir yang bisa diambil, dengan mempertimbangkan sejauh mana dampaknya bagi perdamaian dunia dan intervensinya terhadap kedaulatan negara-negara yang terlibat.
Indonesia Pemain Kunci Perdamaian LCS
Pada konflik LCS, Indonesia bisa dikatakan berdiri di blok netral karena China tidak mengklaim wilayah laut teritorial dari Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia bisa berperan sebagai mediator antara ASEAN dan China secara adil, tanpa adanya kepentingan untuk mengklaim wilayat LCS. Indonesia juga termasuk salah satu negara ASEAN yang strategis di mata dunia, baik dari segi jalur pelayaran maupun letak negaranya. Hal ini membuat Indonesia mempunyai “Bargaining Power” pada dunia internasional untuk mengupayakan perdamaian di LCS. Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, mengatakan bahwa Indonesia menjadi inisiator dalam mempercepat progres perundingan Code of Conduct (COC) antara China-ASEAN. Hal ini terjadi ketika Indonesia menjabat sebagai Ketua ASEAN 2023, dan terus berlanjut hingga sekarang. Meskipun begitu, Indonesia tidak lengah dengan adanya kemungkinan ancaman yang timbul akibat permasalah LCS. Pada bulan Maret lalu, Kemhan RI telah menandatangani kontrak kerjasama pengadaan 2 kapal selam Scorpene untuk memperkuat penjagaan maritim di laut Indonesia.
Referensi:
1. Axelrod, R. The Evolution of Cooperation. 1984
2. Darmawan, AB. Dinamika Isu Laut Tiongkok Selatan: Analisis Sumber-sumber Kebijakan Luar Negeri Tiongkok Dalam Sengketa. 2018
3. Nainggola, PP. Konflik Laut China Selatan dan Implikasinya terhadap Kawasan. 2013
4. Buntoro, K. Filipina versus Tiongkok dalam Arbitrase Internasional di Laut Tiongkok Selatan. 2018
5. Muhamad, SV. Isu Laut China Selatan Pasca-Putusan Mahkamah Arbitrase: Tantangan ASEAN. 2016
6. Ginanjar, dkk. Overviewing the Context of Balance of Power to the South China Sea Issue in ASEAN. 2023
7. Darajati, dkk. Putusan Sengketa Laut China Selatan serta Implikasi Hukumnya terhadap Negara di Sekitar Kawasan Tersebut. 2018
8. Darmawan dan Kuncoro. Penggunaan ASEAN Way dalam Upaya Penyelesaian Sengketa Laut Tiongkok Selatan: Sebuah Catatan Keberhasilan?. 2019
10. Rustam, Ismah. Strategi Maritime Silk Road China dan Dampaknya pada Keamanan Maritim Indonesia. 2020
11. Ambarwati, dkk. Pesona Kekayaan Alam: Sumber Konflik di Kawasan Laut China Selatan. 2023
12. Junef, Muhar. Sengketa Wilayah Maritim di Laut Tiongkok Selatan. 2018
13. Inuhan, dkk. Upaya Hukum Filipina untuk Mendapatkan Hak Berdaulat atas Kepulauan Kalayaan (Kepulauan Spartly). 2021
14. Djuyandi, dkk. Konflik Laut China Selatan Serta Dampaknya Atas Hubungan Sipil Militer di Asia Tenggara. 2021
15. Zaelani dan Rahayu. Kehadiran Jepang di Laut Tiongkok Selatan melalui Kebijakan Proactive Contribution to Peace. 2022
16. Itasari dan Mangku. Elaborasi Urgensi dan Konsekuensi atas Kebijakan ASEAN dalam Memelihara Stabilitas Kawasan di Laut China Selatan secara Kolektif. 2020
17. https://www.cnbcindonesia.com/news/20200703161139-4-170070/fakta-potensi-perang-china-as-di-laut-china-selatan
18. https://id.usembassy.gov/id/posisi-as-terkait-klaim-maritim-di-laut-china-selatan/
19. https://news.detik.com/internasional/d-7250397/china-tegaskan-as-tak-berhak-ikut-campur-di-laut-china-selatan
20. https://www.cnbcindonesia.com/news/20201117131116-4-202414/china-mulai-ngebor-ini-fakta-harta-migas-laut-china-selatan?page=all
21. https://finance.detik.com/energi/d-7233404/perusahaan-migas-ini-temukan-100-juta-ton-minyak-di-laut-china-selatan
22. https://finance.detik.com/energi/d-7233404/perusahaan-migas-ini-temukan-100-juta-ton-minyak-di-laut-china-selatan
23. https://www.idntimes.com/science/experiment/mutia-zahra-4/fakta-laut-china-selatan-yang-jadi-rebutan-c1c2?page=all
24. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/wujudkan-kesejahteraan-di-laut-cina-selatan-badan-geologi-kembangkan-kawasan-wisata-kepulauan-natuna
25. https://thediplomat.com/2023/11/rare-earths-in-the-south-china-sea-adding-fuel-to-the-geopolitical-fire/
26. https://internasional.kompas.com/read/2024/01/08/121644970/penyebab-konflik-laut-china-selatan-dan-solusi-asean-cegah-sengketa?page=all
27. https://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/04/150427_asean_laut_cina_selatan
28. https://id.usembassy.gov/id/laut-china-selatan-warisan-asia-tenggara-dan-pekarangan-milik-semua/
29. https://www.kompas.com/global/read/2020/04/29/165801870/kronologi-perselisihan-australia-china-soal-penyelidikan-asal-usul-covid?page=all
30. https://www.idntimes.com/news/world/karl-gading-sayudha/fakta-fakta-sengketa-jepang-dan-china-perebutkan-kepulauan-senkaku
31. https://internasional.kompas.com/read/2021/11/30/114334970/akhir-dari-perang-saudara-china-dan-sejarah-berdirinya-taiwan?page=all
32. https://tirto.id/sejarah-singkat-taiwan-dan-penyebab-konfliknya-dengan-china-gu1E
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI