Arang sekam juga membantu tanah dalam mengikat air sehingga tidak cepat kering, selain itu arang sekam bekerja untuk mengikat pupuk yang diberikan melalui tanah, sehingga saat penyiraman tanaman yang berlebihan, pupuk yang berada pada media tanam tidak tercuci, tetapi tetap ada dan tersedia bagi akar tanaman untuk 'dimakan'.
Arang sekam juga memperbaiki aerasi atau distribusi air dalam media tanam, sehingga air tidak tergenang dan mampu membasahi area di dalam tanah/media tanam (dalam wadah pot atau polybag) dengan baik.
3. Pupuk Kandang. Merupakan bahan organik yang menjadi sumber unsur hara Makro maupun mikro. Walaupun tidak ada standarisasi kandungan unsur hara pada pupuk kandang, tetapi diyakini membawa unsur-unsur hara utama seperti NPK. Pupuk kandang juga membawa bakteri sehingga nantinya dapat bekerja mengolah bahan organik di tanah menjadi makanan siap saji bagi tanaman.
Nah, menanam cabai membutuhkan media tanam yang gembur, subur sehat dan mampu menyerap air dengan baik sehingga tidak tergenang. Tanaman cabai tidak suka genangan air.
Olehnya itu, memanfaatkan arang sekam sebagai campuran atau kombinasi dengan tanah sangatlah penting. Arang sekam akan memperbaiki kondisi fisik, kimia dan biologi pada tanah sehingga cocok ditumbuhi tanaman.
Jadi selain faktor pupuk yang digunakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman cabai, Arang sekam sebagai komponen media tanam juga sangatlah penting. Media tanam bagaikan rumah bagi tanaman, jika lingkungan atau suasana rumahnya baik maka tanaman cabai akan senang.Â
Jadi bicara soal menumbuhkan tanaman bukan sekedar bicara soal bibit unggul, pemupukan dan penyiraman. tetapi juga membahas persoalan kondisi media tanam yang menunjang pertumbuhan utama.
Mari bertani di perkotaan. Tanam cabe!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H