4. Foto / scan Slip gajiÂ
5. Foto / scan NPWP
6. Kontak darurat (Ana memasukkan no ponsel keluarganya (ibu dan adik)
Nomor yang digunakan Ana untuk aplikasi pinjaman online tersebut adalah 0821 4595 6780 XXXX dan 0819 1520 XXXX kedua nomor tersebut saya sarankan tidak diaktifkan, lepas dari smartphone agar tidak ada teror masuk yang bisa mengganggu psikis. Nomor disimpan, siapa tahu polisi berminat untuk mengungkap kasus ini, sehingga nomor tersebut bisa dijadikan barang bukti.
Teror Berupa Ancaman (Intimidasi)
Pada awal Juni 2019, ketika jatuh tempo dan dana pengembalian belum siap, mereka pun melakukan aksi teror dalam berbagai cara. Antara lain:
1. Melakukan teror melalui sms / WhatsApp kepada Ana dan semua kontak yang ada dalam daftar kontak WhatsApp Ana.
2. Teror melalui telepon regular / WhatsApp ke semua kontak Ana.
3 hari mendekati jatuh tempo, Ana  menerima pesan singkat berisi intimidasi, dengan kalimat-kalimat kasar agar Ana segera melunasi cicilannya. Teror dan intimidasi itu bukan hanya dilakukan pada Ana saja, tapi semua teman-teman Ana yang ada dalam daftar kontak yang ada di WhatsApp.
SMS / pesan singkat yang dikirim ke semua kontak WhatsApp Ana, semua berisi tuduhan yang jauh dari fakta. Jumlah pinjaman yang tertera pada pesan singkat disebutkan dengan jumlah yang jauh lebih besar dari jumlah pinjaman yang sebenarnya. Selain itu disebutkan seolah-olah Ana lari dari tanggung jawab dan tidak membayar cicilan tersebut. Lalu fitnah tersebut disebar ke seluruh kontak yang tersimpan dalam WhatsApp / messenger Ana.
Keterlambatan pembayaran satu hari, bisa berakibat bertambahnya bunga pinjaman.