Mohon tunggu...
Arsad Rahim Ali
Arsad Rahim Ali Mohon Tunggu... Administrasi - Epidemiolog, Nutritionist, Perencana Pembangunan Daerah dan Citizen Journalist Blog

Bekerja ditingkat Kabupaten

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Penghargaan Konvergensi dan Tingginya Prevalensi Stunting di Polewali Mandar

9 Juli 2022   14:13 Diperbarui: 11 Juli 2022   08:03 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Prepres disebutkan intervensi penurunan stunting dilakaukan dengan dua bentuk intervensi yaitu Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif. Intervensi Spesifik adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadinya Stunting. Intervensi Sensitif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya Stunting. 

Sementara Percepatan Penurunan Stunting adalah setiap upaya yang mencakup Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sarra multisektor di pusat, daerah, dan desa.

Sebagai seorang pemerhati masalah epidemiologi gizi dan kesehatan di Kabupaten Polewali Mandar ini. Sasaran pertama yang dilakukan adalah tersedianya layanan Intervensi Spesifik, ada beberapa kegiatan dengan indikator capaian yang telah dilakukan secara rutin maupun kegiatan yang tidak dilakukan rutin oleh Polewali Mandar.  

Ada pelayanan kasus dengan resiko potensial terjadinya gangguan tinggi badan postensial anak, cenderung diabaikan, Penulis mengambilkan kegiatan dengan indikator Persentase ibu hamil yang mendapat asupan Protein dan Gizi Mikro dan diberlakukan untuk semua ibu hamil, penting ini dilakukan karena titik kritis berhasil-tidaknya program dan kegiatan penurunan stunting adalah pada titik kritis membangun tinggi badan potensial. Dan itu terjadi pada semester pertama kehamilan, seperti yang diperlihatkan pada grafik pertumbuhan Tinggi Badan pada anak dibawah ini.

 

slide1-jpg-62c9295751d7641c830aa3e2.jpg
slide1-jpg-62c9295751d7641c830aa3e2.jpg

grafik pribadi​


Grafik ini menunjukkan kegiata spesifik titik kritis membangun tinggi badan potensial, yang dapat merubah pola capaian stunting yang cenderung naik menjadi cenderung turun, bila intervensi dilakukan dengan asumsi ibu hamil KPGM (Kurang Protein  dan Gizi Mikro) dapat memenuhi kebutuhan protein dan gizi mikro pada smester pertama dan kemudian pemenuhan kebutuhan Energi (kalori) pada smester kehamilan kedua, maka bayi yang akan dilahir akan memiliki Panjang badan normal (50-53 cm) ini artinya mereka tidak lahir dengan keadaan stunting, kalaupun dalam tumbuh kembang pada umur berikutnya terjadinya gangguan tumbuh kembang, intervensi tidak akan suli karena pada dasarnya mereka sudah miliki sel-sel potensi tinggi badan potensial untuk kembali normal. Ini semua dapat di artikan Intervensi yang dapat memutus mata rantai adanya kasus baru Stunting.

Berbeda dengan program penurunan stunting yang dilakukan lebih mengintervensi kasus kronis stunting yang sudah terjadi, sulit untuk dipulihkan karena sel-sel membangun tinggi badan potensial yang sejak dalam kandungan sudah kurang sebagaimana di didefiniskan dalam prespres.

"Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan". 

Definisi ini lebih kepada intervensi kasus kronis daripada mencegah kasus baru stunting. Penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai salah satu kabupaten yang terbaik dalam pelaksanaan  Aksi Konvergensi Penurunan  Stunting di Regional I Sulawesi pada kasus-kasus yang bersifat kronis dapat dikatakan wajar. Namun pada upaya-upaya perbaikan pola intervensi spesifik sehingga pola capaian dapat yang dikonvergensi sesuai dengan pola penurunan, belumlah maksimal.

Kesimpulannya adalah

  • Bahwa penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri sebagai Salah satu Kabupaten yang terbaik dalam pelaksanaan  Aksi Konvergensi Penurunan  Stunting di Regional I Sulawesi yang notabene adalah atas penilaian dan evalusasi Beppeda provinsi barat. Hanya penghargaan ucapan terima kasih atas partisipasi Pemerintah Polewali Mandar dalam melaksanaan Delapan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Polewali Mandar yang telah dilaksanakan dengan baik.
  • Bahwa presentase kasus stunting di Polewali Mandar yang masih tinggi  yaitu 23,8 % masih berada diatas target batas ambang sebagai masalah kesehatan masyarakat tingkat berat yaitu 20 %. Dari Jumlah kasus stunting yang ada, sekitar 6-7 anak muncul kasus baru per harinya, sehingga terlihat  pola presenstase terjadinya stunting terus mengalami kenaikan dari tahun 2018-2021 (data-ePPGBM). Bukan merupakan bagian penilaian untuk pemberian penghargaan. 
  • Karena point 1 dan point 2 merupakan dua hal (keadaan) yang terpisah, karena bila hal tersebut berhubungan, maka penulis sangat mengharapkan dengan tulisan. Tinjauan kritis antara Penghargaan Konvergensi dan Tingginya Prevalensi stunting di Polewali Mandar," dapat dijadikan telaah menghubungan permasalahan stunting dengan kegiatan-kegiatan konvergensi, yaitu memperbaiki pola prevalensi stunting dari sebelum cenderung naik menjadi pola prevalensi yang cenderung turun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun