Mohon tunggu...
Aral 63
Aral 63 Mohon Tunggu... -

Writter|Blogger|Pejuang Mimpi|Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjemput Kenangan

21 September 2014   16:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:02 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Didalam  kereta, aku meraba saku jaketku, untuk memastikan bahwa kenangan itu baik baik saja. Aku mendekatkannya ke hidung, ia masih sama segarnya saat aku memetiknya tadi malam. Aromanya dengan cepat menyebar dan memenuhi langit langit gerbong. Dalam  hitungan detik, aroma kenangan ini mampu mengusir bau peluh yang menyengat. Berpasang pasang mata menatapku , ketika kenangan itu berkilat di terpa cahaya matahari yang menyusup dalam gerbong.

Bunga apa ini Dik?”

Aku tersenyum.” Ini bukan bunga, ini kenangan”

Wah! Harum sekali!!”

Indah sekali ia”

Kau sungguh beruntung!”

Boleh aku memegangnya?”

Mereka tak henti hentinya berdecak kagum menyaksikan setangkai kenangan yang indah ini.

***

Aku memasukkan  setangkai kenangan itu dalam gelas dan meletakkannya di sudut meja, agar aku dapat menikmatinya kapan pun. Aromanya masih tetap bertebaran. Dua hari kemudian, kenangan itu layu, sepasang daun dibawah kelopaknya sempurna menguning. Pada hari berikutnya, ia mulai mengering ,dan satu persatu kelopaknya berguguran. Pada hari hari berikutnya setangkai kenangan itu mulai rapuh. Mungkin inilah akhir dari semua kenangan ini. Aku menanam bijinya dihalaman rumah. Mungkin esok, lusa atau entah kapan waktunya, ia akan tumbuh dan aku dapat memetiknya sekali lagi. Tapi  biji kenangan itu tak bisa bicara, dan ia tak pernah memberi tahuku kapan ia akan tumbuh. Mungkin di suatu pagi yang ajaib,kenangan itu  akan kembali tumbuh dan mekar.

Pekanbaru, 17 maret 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun