Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hataraku Saibou, Anime Edutainment yang Sukses Curi Hati Kalangan Profesional

24 Januari 2019   00:00 Diperbarui: 24 Januari 2019   00:02 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
karakter dalam Hataraku Saibou | br.pinterest.com

karakter dalam Hataraku Saibou | br.pinterest.com
karakter dalam Hataraku Saibou | br.pinterest.com
Setiap episode dalam anime ini membahas apa yang terjadi di dalam tubuh manusia dalam berbagai kondisi. Misalnya saat terkena luka gores, terserang virus influenza, alergi serbuk sari, keracunan makanan, hingga kemunculan sel kanker. Semuanya dikemas menjadi tontonan yang sarat edukasi, namun sekaligus sangat menghibur. Saya ingat sempat mempelajari semua itu di kelas biologi saat sekolah dulu, namun rasanya tidak semenarik saat menonton anime ini. 

Hataraku Saibou aman untuk semua umur. Namun lantaran banyak memuat istilah-istilah ilmiah berikut penjelasannya, mungkin akan terlalu berat dicerna untuk anak-anak usia tertentu. Untuk mereka yang masih kecil, sebaiknya tetap didampingi. 

Menonton anime ini, selain bisa menambah pengetahuan, rupanya juga mampu menimbulkan efek positif lainnya seperti menjadi lebih peduli dengan kesehatan tubuh sendiri. Saya selama ini kerap berpikir bahwa saya sendirian, namun anime ini membuat saya sadar kalau nyatanya saya selalu "ditemani" oleh 37 triliun sel yang bekerja keras setiap saat. 

Curi Perhatian Kalangan Profesional

Kepopuleran anime ini rupanya menyebar ke seluruh dunia. Tidak hanya menarik perhatian anak dan remaja selaku konsumen utama anime ini, namun merambah ke kalangan profesional. Banyak guru biologi yang kemudian memakai anime ini dalam pengajaran di kelasnya. 

Dilansir dari Akiba Nation, seorang dokter kanker bernama Ohtsuka Satoru juga mengungkapkan kekagumannya. Lulusan pasca sarjana asal Jepang dari departemen molekuler onkologi Universitas Sekolah Kesehatan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat itu melalui Twitter miliknya mengatakan penggambaran para sel kekebalan tubuh yang bertarung melawan sel kanker saat stage awal dalam anime itu sangat akurat bahkan saat dilihat dari sudut pandang seorang peneliti kanker.

tangkapan layar dari Twitter Satoru
tangkapan layar dari Twitter Satoru
Selain dokter Satoru, masih banyak lagi para dokter atau mahasiswa kedokteran yang berlomba membuat ulasan atau video reaksi  tentang anime ini di channel youtube. Favorit saya sejauh ini adalah dr Ed Hope, seorang dokter asal UK.

Dalam channel pribadinya, dr Hope mengulas setiap episode seri Hataraku Saibou dengan sangat jujur dan menarik. Dia memuji setiap scene yang relevan dengan realita, dia tak segan berdecak kagum ria untuk penggambaran yang di luar ekspektasinya, namun dia juga mengomentari hal-hal yang dirasa terlalu dramatis atau tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi. 


Saya sangat senang ketika dr Ed Hope mulai memberi "kuliah tambahan". Saya jadi mengerti mengapa keping darah (platelet) digambarkan sebagai anak kecil dan memanggil "Oneesan" (=mbak) pada sel darah merah, atau mengapa sel kanker tidak terdeteksi oleh pasukan Sel T Pembunuh. Semuanya dijelaskan rinci oleh dr Hope.

Saya jadi merenung ... seandainya saja semua pelajaran sekolah dan materi kuliah bisa disampaikan dengan demikian menghiburnya ... 

Atau mungkinkah kelak ..., suatu saat nanti benar-benar akan muncul anime tentang kalkulus integral, morfologi dan sintaksis bahasa, atau pengantar statistik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun