Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Mengenal Fujoshi dan Fenomena di Baliknya

21 Januari 2019   10:21 Diperbarui: 23 April 2021   17:03 8916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tayangan Net.TV tentang Fujoshi | dok.pri

Saya sendiri mengenal istilah Fujoshi sejak tahun 2009 silam. Sudah lama memang. Waktu itu saya mencari informasi tentang dunia gay untuk sebuah kepentingan. 

Percayalah, sulit sekali mencarinya saat itu karena fenomena LGBT belum se-booming dan seterbuka sekarang. Hasil googling saya saat itu malah menyasar ke forum-forum fujoshi. Menariknya, tak hanya postingan berbahasa Inggris, postingan lokal juga sudah banyak.

Jadi saya juga bingung juga sih kenapa fenomena ini baru "diributkan" sekarang.

Mengapa Makin Banyak Perempuan Menjadi Fujoshi?

Kan aneh. Menjijikkan. Abnormal. Apa Bagusnya? Dan sederet bla bla bla yang lain.

Jawabannya sepele sih menurut saya : Selera.

Seperti yang sudah saya singgung di atas, Boys Love (Yaoi & Shounen Ai) itu "cuma" genre. Kalau mampir ke portal komik-komik online, bisa lihat sendiri kok. Yaoi dan Shounen Ai ini cuma dua dari sekian banyak genre yang ada. 

Ibarat makanan, ada saja sekelompok manusia yang menggemari jenis-jenis makanan tertentu. Sekalipun makanan itu terlalu ekstrem atau mungkin tidak baik bagi tubuh, tetap saja ada orang-orang teryentu yang menyukainya. Film juga begitu, ada yang suka horor, ada juga yang maniak gore. Selera pribadi orang tidak bisa dipaksakan, bukan?

Genre dalam komik | tangkapan layar pribadi
Genre dalam komik | tangkapan layar pribadi
Jawaban alternatifnya mungkin kebutuhan. FYI, Manga Yaoi dan Shounen Ai di awal kemunculannya adalah produk dari, oleh, dan untuk perempuan. Bahkan sampai sekarang, mangaka (pembuat manga) genre Boys Love ini masih didominasi oleh perempuan. 

Karya-karya ini adalah wujud ekspresi dan fantasi liar perempuan, khususnya dalam hal seksualitas. Sudah rahasia umum kalau konten dewasa sasaran pasarnya mayoritas adalah laki-laki, sehingga lebih banyak mengeksplorasi tubuh wanita. Padahal kalau dilihat oleh perempuan jadi terasa memuakkan. 

Konten Boys Love menjadi oase karena memang cocok dengan selera perempuan (lah yang bikin perempuan kok). Baik dari segi cerita maupun style gambar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun