Kualitas akting seluruh pemeran utamanya sih jelas tidak diragukan. Â Bahkan pembuktian luar biasa untuk Widuri yang terhitung baru debut di dunia akting. Tapi jangan lupakan peran pendukungnya yang hampir semuanya sukses mengocok perut.
Oh, saya juga dibuat menangis beberapa kali oleh film ini. Sebetulnya ada banyak adegan yang bikin mata berkaca-kaca, tapi  saya akan membahas dua saja.Â
Yang pertama saat adegan Ara menyanyikan soundtrack versi pertama sinetronnya. Apa ya, semacam nostalgia banget. Saya bahkan ikut bernyanyi. Meresapi benar-benar setiap liriknya ...
"Pagiku indah, hariku cerah
Terima kasih KAU limpahkan berkah
ketika gundah, hati gelisah
pada-MU, kuberserah ..."
Dan yang kedua, saat Abah dan Euis akhirnya berdamai di dekat minimarket rumah sakit. Jangan tanya kenapa, saya cuma ingat mendiang papa...Â
Begitu banyak kesalahan yang belum sempat dipintakan maaf ke beliau
***