"Mayonaka...," ulang Arya. "Itu nama pemberian Eyang Kakung. Dari bahasa Jepang yang artinya ...."
"Tengah malam ..." Shiha dan Arya berujar serempak. Keduanya bertatap mata beberapa saat, lalu tergelak kompak.
Namun begitu melihat tatapan Arya yang sayu, meski bibirnya melengkung membentuk senyum paling manis dan sempurna yang pernah dilihatnya ..., Shiha mendadak bergidik. Gelenyar dingin tidak wajar merambati tengkuknya.
Sebuah firasatkah?
Benar.
Firasat buruk, bahwa hari-hari penuh kedamaian dan ketenangan di rumah ini sebentar lagi akan berakhir.
***
***
***
Hohoo, selesai juga chapter 1. Lanjut chapter 2 nggak yaaaa kekira??? :D :D
kalau komennya dikit males ah :p :p