Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Horor dan Misteri] Rembulan Merah Darah

30 September 2016   08:12 Diperbarui: 20 April 2017   12:15 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tapi, Bu..."

"Ibu bilang pergi!" suaranya lebih keras, kini bergetar penuh kemarahan. "Jangan ganggu Ibu..."

Air mataku menggenang. Ibu bahkan tak mau memalingkan wajahnya padaku. "Bu..."

"PERGIIIII.....AAAARRGHHHHHH....PERGI KAMU!!!! AAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!"

Aku bergidik. Ibuku benar-benar kalap. Dia mulai menjambaki rambutnya sendiri. Oh... Oh... Oh..., gawat! Ibu akan melukai dirinya sendiri lagi.

"Eyang! Eyang Uti...," seruku ketakutan. Dalam hati mengutuk diriku sendiri. Apa yang kulakukan pada ibu?

"Eyaaang, cepatlaahh. Tolong Ibuu..."

Syukurlah Eyang mendengar teriakku. Dia muncul, diikuti Mbak Sari, asisten rumah tangga kami yang baru. Keduanya berkutat menenangkan Ibu yang jeritannya tak ubah seperti hewan disiksa. Aku mundur, merapat ke sudut. Melihat segalanya dengan tatapan ngeri. Ibuku benar-benar seperti orang kesurupan.

Aku tak tahu butuh waktu berapa lama, namun akhirnya Ibu bisa sedikit tenang. Kini, lengkingnya tak lebih dari isak.

"Arcel, Ma...," kata Ibu di pelukan Eyang.

Mendengar namaku keluar dari mulut Ibu, aku mengangkat wajah yang tanpa sadar sudah bersimbah air mata. Meski demikian, aku masih tak berani mendekat. Aku takut Ibu akan histeris lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun