Arako, no. 11
Ikan Pais kelaponyo mudo
Dibungkus daun talas rapi-rapi
Dikebek tali mesiang
Ikan Pais lemak rasonyo
Makan kek nasi putih pane-pane
Ulam kek jering mudo
Charaka berkonsentrasi menghafal lirik lagu yang mengalun ceria memenuhi sudut mobil pagi itu. Meski tak sepenuhnya paham apa artinya, pemuda tampan berambut hitam-lurus-agak berantakan itu berharap pikirannya bisa teralih dari rasa mual dan pusing akibat desakan cairan asam-pahit dari lambung yang memaksa naik ke kerongkongannya. Jalanan berliku khas pegunungan di depannya ini benar-benar cobaan berat.
"Raka, kalau capek istirahat saja," ujar Pria paruh baya yang duduk di bangku depan, di sebelah supir. "Masih ada waktu kalau mau tidur. Kita sampai sekitar 45 menit lagi."
"Iya, Pak Arya ," sahut Charaka singkat.
"Hmm, sudah saya bilang. Panggil saya 'Om'," kata Arya sambil membenahi kaca matanya yang melorot.