Mohon tunggu...
Ali Akbar Djaguna
Ali Akbar Djaguna Mohon Tunggu... Penulis - Pasca sarjana ilmu komunikasi universitas muhammadiyah jakarta

satu kata perjuangan adalah nilai sebuah kepantasan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muhammadiyah: Pelopor Harmoni dalam Politik Jalan Tengah di Indonesia

9 November 2023   21:10 Diperbarui: 9 November 2023   21:19 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia, sebagai negara yang dikenal karena keberagaman etnis, agama, dan budayanya. Lebih dari 300 kelompok etnis, sekitar 6 agama utama, dan ratusan bahasa digunakan di seluruh kepulauan Indonesia. Meskipun keragaman ini adalah aset berharga, juga menghadirkan tantangan besar dalam menjaga stabilitas politik dan sosial. Di tengah ketegangan dan perbedaan yang ada, Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah mewujudkan gagasan politik jalan tengah, yang memainkan peran penting dalam menjaga kedamaian dan kemajuan di negara ini.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan peran Muhammadiyah dalam politik jalan tengah dan bagaimana pendekatan ini berkontribusi pada pembangunan Indonesia.

**1. Politik Jalan Tengah sebagai Pondasi Keberagaman di Indonesia**

Sebelum kita memahami peran Muhammadiyah dalam politik jalan tengah, penting untuk merinci konsep politik jalan tengah itu sendiri. Politik jalan tengah adalah pendekatan yang mengedepankan toleransi, inklusivitas, dan perdamaian. Ini berarti mencari solusi yang adil dan seimbang untuk perbedaan pandangan politik, agama, dan budaya. Politik jalan tengah tidak menganut ekstremisme dan mencari keseimbangan antara kepentingan berbagai pihak.

Selain itu, Politik jalan tengah adalah sebuah pendekatan yang mendasarkan diri pada prinsip-prinsip toleransi, inklusivitas, dan perdamaian. Ini menggabungkan nilai-nilai universal seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia. Dalam konteks Indonesia yang beragam, politik jalan tengah muncul sebagai solusi yang bijak untuk mengelola perbedaan dan konflik.

Politik jalan tengah, yang ditenagai oleh prinsip-prinsip toleransi, inklusivitas, dan perdamaian, bukan hanya relevan dalam konteks Indonesia yang beragam, tetapi juga esensial untuk memelihara kerukunan sosial dan kemajuan bersama. Dalam Islam, pandangan ini memperoleh dukungan dari Al-Quran dan Hadis yang menegaskan pentingnya nilai-nilai universal seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia.Seorang tokoh besar dalam sejarah, Mahatma Gandhi, dengan bijak mengatakan, "Keadilan yang tertunda adalah keadilan yang ditolak." Ini menekankan pentingnya keadilan dalam politik jalan tengah.

Dalam Islam, ayat Al-Quran menyatakan, "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu pihak yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapakmu dan kaum kerabatmu." (Quran, Surah An-Nisa, 4:135). Penting untuk memahami bahwa politik jalan tengah bukanlah jalan kompromi yang mengabaikan prinsip-prinsip moral, tetapi justru mengharmonisasikan nilai-nilai ini untuk mencapai keseimbangan yang adil dalam masyarakat yang beragam.

Dalam konteks Indonesia, kata-kata bijak Nelson Mandela, seorang tokoh hak asasi manusia yang luar biasa, juga relevan: "Untuk mencapai keadilan sosial, kita harus mengubah hati dan pikiran manusia."Politik jalan tengah mempromosikan toleransi, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran, "Dan kami tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi semesta alam." (Quran, Surah Al-Anbiya, 21:107) Ini menggarisbawahi bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, dan dengan demikian, umat Islam harus menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dan toleransi terhadap seluruh umat manusia.

Dalam Islam, juga ada panggilan untuk inklusivitas, "Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal." (Quran, Surah Al-Hujurat, 49:13) Ini menekankan pentingnya memahami dan menghormati perbedaan antar kelompok.Dengan dasar-dasar kuat ini, politik jalan tengah menjadi solusi bijak dalam mengelola perbedaan dan konflik di Indonesia yang beragam.

Ini menciptakan masyarakat yang inklusif, adil, dan damai, yang merupakan tujuan mulia yang harus dikejar dalam perjalanan pembangunan negara ini. Dalam kata-kata Soekarno, "Bhineka Tunggal Ika," kita menemukan semangat untuk menjaga keberagaman sambil mencapai persatuan. Politik jalan tengah adalah panduan bijak yang mendukung semangat ini, menjadikan Indonesia sebagai contoh positif bagi dunia dalam hal menjaga kerukunan, toleransi, dan perdamaian.

Dalam hal ini, politik jalan tengah adalah panduan yang bijak untuk mengelola perbedaan dan konflik di Indonesia, memungkinkan negara ini untuk terus berjuang menuju kemajuan yang inklusif dan damai. Dengan mempraktikkan prinsip-prinsip ini, Indonesia bisa menjadi contoh positif bagi dunia dalam hal menjaga keberagaman, toleransi, dan perdamaian.

**2. Muhammadiyah dalam Mempraktikkan Politik Jalan Tengah**

Muhammadiyah, yang didirikan pada tahun 1912, telah memainkan peran penting dalam menerapkan politik jalan tengah di Indonesia. Organisasi ini berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, dan menolak terlibat dalam politik praktis atau ekstremisme agama. Muhammadiyah mempromosikan gagasan keadilan sosial, kesetaraan, dan toleransi.

Selain itu Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah memainkan peran yang sangat penting dalam mempraktikkan politik jalan tengah. Mereka telah menjadi agen perubahan yang mempromosikan prinsip-prinsip toleransi, inklusivitas, dan perdamaian, serta menerapkan nilai-nilai universal seperti keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia.Salah satu tokoh besar dalam sejarah, Mahatma Gandhi, dengan bijak mengatakan, "Keadilan yang tertunda adalah keadilan yang ditolak."

Muhammadiyah, dengan fokusnya pada pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat, menerjemahkan prinsip ini menjadi tindakan nyata. Mereka telah memberikan akses pendidikan berkualitas kepada berbagai lapisan masyarakat, menciptakan jalan menuju kesetaraan dan keadilan.Dalam Islam, ada banyak ayat yang mendukung nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Muhammadiyah. Salah satu contoh adalah ayat, "Dan Kami tidak mengutusmu (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi semesta alam." (Quran, Surah Al-Anbiya, 21:107)

Ini menegaskan pesan bahwa Nabi Muhammad diutus sebagai rahmat untuk seluruh alam, yang mencakup seluruh umat manusia. Muhammadiyah, dengan pendekatan inklusifnya, merangkul gagasan ini dan menjadi rahmat bagi masyarakat Indonesia yang beragam. Ayat lain yang menekankan toleransi dan perdamaian adalah, "Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu pihak yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapakmu dan kaum kerabatmu." (Quran, Surah An-Nisa, 4:135).

Muhammadiyah telah mengambil inisiatif dalam mempromosikan dialog antaragama dan inklusivitas dalam masyarakat, sejalan dengan pesan keadilan ini.Dengan mempraktikkan politik jalan tengah dan memegang erat prinsip-prinsip Islam yang mencita-citakan perdamaian, Muhammadiyah telah menjadi pelopor dalam menjaga kerukunan di Indonesia. Dalam sebuah dunia yang sering kali terbagi oleh perbedaan, Muhammadiyah adalah contoh positif tentang bagaimana sebuah organisasi Islam dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang inklusif dan damai. Dengan mengedepankan nilai-nilai universal dan ajaran Islam, mereka telah menjadi agen perubahan yang membawa harapan untuk Indonesia yang lebih baik.

**3. Pendidikan dan Kesehatan Muhammadiyah sebagai Pilar Kesejahteraan**

Salah satu pilar utama Muhammadiyah adalah pendidikan. Mereka telah mendirikan sekolah-sekolah yang menyediakan akses pendidikan berkualitas untuk semua lapisan masyarakat. Ini membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi serta menciptakan masyarakat yang lebih terdidik. Program kesehatan Muhammadiyah juga berfokus pada pelayanan medis yang terjangkau dan berkualitas.

Pendidikan dan kesehatan adalah dua pilar utama dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menjalankan peran yang sangat penting dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas dan pelayanan medis yang terjangkau, yang merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai Islam yang mulia.Al-Quran dengan jelas menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan. Sebagai contoh, dalam Surah Al-Mujadila (58:11), Allah berbicara tentang "sekelompok yang telah membedakan antara ilmu dan kebodohan" untuk mengingatkan kita akan perbedaan yang signifikan antara memiliki pengetahuan dan tidak memiliki pengetahuan. Pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang dan mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Dalam Surah Al-Isra (17:70), Al-Quran juga menciptakan kaitan erat antara pemahaman dan kesehatan, dengan ayat yang berbunyi, "Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kehormatan kepada anak-anak Adam." Ini mencerminkan nilai hak asasi manusia dan martabat setiap individu, termasuk hak atas layanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas adalah bagian integral dari penyelenggaraan keadilan dan pelayanan sosial yang berdasarkan ajaran Islam.

Muhammadiyah telah memahami betul nilai-nilai ini dan telah berkontribusi pada masyarakat dengan mendirikan sekolah-sekolah berkualitas dan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Melalui pendidikan, mereka telah membuka pintu untuk banyak individu dari berbagai lapisan masyarakat untuk mengakses ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Program kesehatan Muhammadiyah juga membantu dalam memberikan perawatan medis yang dibutuhkan, mempromosikan kesejahteraan, dan membantu mengurangi kesenjangan dalam akses pelayanan kesehatan.

Dengan pendidikan dan kesehatan sebagai pilar-pilar utamanya, Muhammadiyah tidak hanya menciptakan masyarakat yang lebih terdidik dan sehat, tetapi juga mendorong prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan hak asasi manusia yang menjadi dasar ajaran Islam. Melalui tindakan ini, mereka menjalankan nilai-nilai universal dan ajaran Al-Quran, memberikan kontribusi yang sangat penting dalam membentuk masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dengan demikian, Muhammadiyah adalah contoh nyata tentang bagaimana ajaran agama bisa membawa perubahan positif dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

**4. Muhammadiyah dalam Mendorong Dialog Antaragama dan Harmoni**

Muhammadiyah mendorong dialog dan kerja sama antaragama. Mereka memahami pentingnya hidup berdampingan secara damai dengan komunitas non-Muslim. Pendekatan ini telah membantu mengurangi ketegangan agama di Indonesia dan mempromosikan harmoni antarummat beragama.

Muhammadiyah telah memainkan peran yang sangat penting dalam mendorong dialog dan kerja sama antaragama di Indonesia. Pendekatan ini adalah langkah bijak dalam menciptakan harmoni antarumat beragama, mengurangi ketegangan agama, dan mempromosikan perdamaian. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang mendukung toleransi dan perdamaian.Al-Quran dengan tegas menekankan pentingnya dialog dan kerja sama antaragama.

Dalam Surah Al-Kafirun (109:6), Al-Quran mengatakan, "Bagimu agamamu, dan bagiku agamaku." Ini adalah panggilan untuk saling menghormati perbedaan agama dan hidup berdampingan dengan damai. Islam menekankan pentingnya toleransi terhadap individu dan komunitas non-Muslim, serta kerja sama dalam mempromosikan nilai-nilai yang bersamaan, seperti keadilan dan perdamaian.

Muhammadiyah telah menerjemahkan nilai-nilai ini ke dalam tindakan nyata. Mereka telah mempromosikan dialog antaragama, membangun jembatan antara komunitas Muslim dan non-Muslim, dan merangsang pemahaman yang lebih baik antar kelompok agama. Ini adalah wujud nyata dari nilai-nilai yang ditemukan dalam ayat-ayat Al-Quran seperti yang disebutkan di atas.

Pendekatan Muhammadiyah membantu mengurangi ketegangan agama di Indonesia, yang merupakan negara dengan berbagai kelompok agama. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kerja sama dan harmoni antarumat beragama, yang penting dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan masyarakat.

Dengan pendekatan ini, Muhammadiyah menjadi contoh positif tentang bagaimana Islam dapat memainkan peran dalam mempromosikan kerukunan antaragama, sesuai dengan ajaran Islam yang mendorong perdamaian dan toleransi. Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, Muhammadiyah telah membawa kontribusi yang sangat berarti dalam membangun masyarakat yang harmonis dan inklusif.

**5. Muhammadiyah dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Membangun Keadilan Sosial**

Muhammadiyah juga aktif dalam pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program sosial dan ekonomi. Mereka membantu masyarakat miskin, memberikan pelatihan, dan menciptakan lapangan kerja. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan stabilitas sosial dan mengurangi ketidaksetaraan.

Muhammadiyah telah berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program sosial dan ekonomi. Langkah-langkah ini adalah manifestasi nyata dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya membantu yang membutuhkan dan menciptakan keadilan sosial. Ini adalah tindakan mulia yang menciptakan stabilitas sosial dan mengurangi ketidaksetaraan.

Dalam Islam, terdapat banyak ayat Al-Quran yang menyoroti pentingnya memberikan kepada yang membutuhkan. Salah satu ayatnya adalah, "Mereka (orang-orang yang memberi) memberikan makanan, meskipun mereka sendiri ingin makan. Dan (mengorbankan) harta yang mereka cintai, kepada orang miskin yang meminta dan kepada orang yang kehilangan tempat tinggal." (Quran, Surah Al-Insan, 76:8-9) Ayat ini menggarisbawahi pentingnya memberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, bahkan jika itu melibatkan pengorbanan.

Muhammadiyah telah mengambil tindakan nyata untuk menerjemahkan nilai-nilai ini ke dalam tindakan. Mereka telah membantu masyarakat miskin dengan memberikan bantuan, memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, dan menciptakan lapangan kerja. Ini adalah tindakan mulia yang membantu dalam mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.

Langkah-langkah ini tidak hanya menciptakan stabilitas sosial, tetapi juga memberikan harapan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan pelatihan dan menciptakan lapangan kerja, Muhammadiyah memberikan alat bagi individu untuk mengangkat diri mereka sendiri dari kemiskinan. Ini adalah penerapan nilai-nilai Islam yang menekankan pemberdayaan dan keadilan sosial.

Dengan melakukan hal ini, Muhammadiyah adalah contoh positif tentang bagaimana ajaran Islam dapat membantu membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dalam kata-kata Soekarno, "Bhineka Tunggal Ika," kita menemukan semangat untuk menjaga keberagaman sambil mencapai persatuan dan keadilan. Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih stabil, adil, dan berdaya.

**6. Tantangan dan Harapan di Masa Depan**

Meskipun Muhammadiyah telah berkontribusi signifikan dalam menerapkan politik jalan tengah, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Ekstremisme dan intoleransi masih ada di masyarakat, dan penting untuk terus mempromosikan nilai-nilai toleransi dan inklusivitas.

Meskipun Muhammadiyah telah berperan besar dalam menerapkan politik jalan tengah, tantangan ekstremisme dan intoleransi masih mengancam masyarakat. Kepentingan untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dan inklusivitas di dalam masyarakat menjadi semakin mendesak. Dalam menghadapi tantangan ini, peran Muhammadiyah dalam politik jalan tengah sangat penting dan relevan.

Dalam Al-Quran, Allah menegaskan pentingnya toleransi dan inklusivitas dalam Surah Al-Hujurat (49:11), yang menyatakan, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)."

Muhammadiyah, sebagai organisasi yang memegang prinsip politik jalan tengah, dapat terus menjadi pelopor dalam mengatasi tantangan ekstremisme dan intoleransi. Mereka dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong dialog antaragama, memperkuat keadilan sosial, dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ajaran Islam, ini adalah wujud nyata dari pesan toleransi dan inklusivitas yang ditemukan dalam Al-Quran.

Dalam menghadapi ekstremisme, ayat-ayat Al-Quran seperti yang ditemukan dalam Surah Al-Baqarah (2:143) menegaskan pentingnya umat Islam untuk menjadi umat tengah, yaitu umat yang seimbang dalam pemahaman dan tindakan, yang menjauhi ekstremisme dan radikalisasi. Muhammadiyah, dengan fokusnya pada politik jalan tengah, dapat menjadi contoh bagaimana umat Islam seharusnya menjalani kehidupan yang seimbang dan inklusif.

Dalam konteks ketidaksetaraan, Al-Quran dalam Surah Al-Isra (17:70) menciptakan kaitan erat antara pemahaman dan kesehatan, yang mencerminkan nilai hak asasi manusia dan martabat setiap individu. Muhammadiyah, dengan program-program kesehatan dan sosialnya, dapat memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan keadilan sosial dan membantu mengurangi kesenjangan.

Dengan terus menjalankan prinsip-prinsip politik jalan tengah dan nilai-nilai ajaran Islam yang mengutamakan toleransi, inklusivitas, dan keadilan sosial, Muhammadiyah dapat terus berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih harmonis dan inklusif. Dalam upaya mereka, mereka membawa harapan untuk masyarakat yang lebih stabil, damai, dan adil, sejalan dengan nilai-nilai yang ditemukan dalam Al-Quran.

Dalam menghadapi tantangan ini, peran Muhammadiyah dalam politik jalan tengah sangat penting. Organisasi ini dapat terus menjadi pelopor dalam mendorong dialog, keadilan sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan melanjutkan upaya mereka, Muhammadiyah dapat berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih harmonis dan inklusif.

**Kesimpulan**

Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam menerapkan politik jalan tengah di Indonesia. Pendekatan ini melibatkan pendidikan, kesehatan, toleransi antaragama, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan komitmen terus-menerus terhadap nilai-nilai ini, Muhammadiyah dapat terus berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih stabil dan inklusif di masa depan. Politik jalan tengah adalah pondasi yang kuat untuk memastikan negara ini tetap bersatu dalam keberagaman dan mampu mengatasi berbagai tantangan yang muncul.

Muhammadiyah telah memainkan peran kunci dalam menerapkan politik jalan tengah di Indonesia. Pendekatan ini mencakup bidang pendidikan, kesehatan, toleransi antaragama, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan komitmen terus-menerus terhadap nilai-nilai ini, Muhammadiyah telah dan akan terus berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih stabil dan inklusif di masa depan.

Politik jalan tengah adalah pondasi yang kuat untuk memastikan Indonesia tetap bersatu dalam keberagaman yang kaya. Dalam Al-Quran, kita menemukan dukungan bagi nilai-nilai politik jalan tengah, seperti toleransi, inklusivitas, dan keadilan. Dalam Surah Al-Kafirun (109:6), kita diingatkan untuk "memiliki agamamu, dan aku memiliki agamaku," yang menekankan pentingnya hidup berdampingan secara damai dalam perbedaan keyakinan.

Prinsip-prinsip politik jalan tengah, Muhammadiyah adalah teladan dalam mempromosikan perdamaian, toleransi, dan inklusivitas di Indonesia yang beragam. Dalam upaya mereka, mereka membawa harapan untuk masyarakat yang lebih stabil dan adil, yang sejalan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang mulia. Dengan terus berkontribusi pada perjalanan menuju Indonesia yang lebih baik, Muhammadiyah membuktikan bahwa politik jalan tengah adalah panduan yang bijak dan relevan dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun