Dalam Islam, terdapat banyak ayat Al-Quran yang menyoroti pentingnya memberikan kepada yang membutuhkan. Salah satu ayatnya adalah, "Mereka (orang-orang yang memberi) memberikan makanan, meskipun mereka sendiri ingin makan. Dan (mengorbankan) harta yang mereka cintai, kepada orang miskin yang meminta dan kepada orang yang kehilangan tempat tinggal." (Quran, Surah Al-Insan, 76:8-9) Ayat ini menggarisbawahi pentingnya memberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, bahkan jika itu melibatkan pengorbanan.
Muhammadiyah telah mengambil tindakan nyata untuk menerjemahkan nilai-nilai ini ke dalam tindakan. Mereka telah membantu masyarakat miskin dengan memberikan bantuan, memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, dan menciptakan lapangan kerja. Ini adalah tindakan mulia yang membantu dalam mengurangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi.
Langkah-langkah ini tidak hanya menciptakan stabilitas sosial, tetapi juga memberikan harapan kepada mereka yang membutuhkan. Dengan memberikan pelatihan dan menciptakan lapangan kerja, Muhammadiyah memberikan alat bagi individu untuk mengangkat diri mereka sendiri dari kemiskinan. Ini adalah penerapan nilai-nilai Islam yang menekankan pemberdayaan dan keadilan sosial.
Dengan melakukan hal ini, Muhammadiyah adalah contoh positif tentang bagaimana ajaran Islam dapat membantu membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Dalam kata-kata Soekarno, "Bhineka Tunggal Ika," kita menemukan semangat untuk menjaga keberagaman sambil mencapai persatuan dan keadilan. Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini dan membantu menciptakan masyarakat yang lebih stabil, adil, dan berdaya.
**6. Tantangan dan Harapan di Masa Depan**
Meskipun Muhammadiyah telah berkontribusi signifikan dalam menerapkan politik jalan tengah, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Ekstremisme dan intoleransi masih ada di masyarakat, dan penting untuk terus mempromosikan nilai-nilai toleransi dan inklusivitas.
Meskipun Muhammadiyah telah berperan besar dalam menerapkan politik jalan tengah, tantangan ekstremisme dan intoleransi masih mengancam masyarakat. Kepentingan untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dan inklusivitas di dalam masyarakat menjadi semakin mendesak. Dalam menghadapi tantangan ini, peran Muhammadiyah dalam politik jalan tengah sangat penting dan relevan.
Dalam Al-Quran, Allah menegaskan pentingnya toleransi dan inklusivitas dalam Surah Al-Hujurat (49:11), yang menyatakan, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)."
Muhammadiyah, sebagai organisasi yang memegang prinsip politik jalan tengah, dapat terus menjadi pelopor dalam mengatasi tantangan ekstremisme dan intoleransi. Mereka dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong dialog antaragama, memperkuat keadilan sosial, dan mempromosikan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ajaran Islam, ini adalah wujud nyata dari pesan toleransi dan inklusivitas yang ditemukan dalam Al-Quran.
Dalam menghadapi ekstremisme, ayat-ayat Al-Quran seperti yang ditemukan dalam Surah Al-Baqarah (2:143) menegaskan pentingnya umat Islam untuk menjadi umat tengah, yaitu umat yang seimbang dalam pemahaman dan tindakan, yang menjauhi ekstremisme dan radikalisasi. Muhammadiyah, dengan fokusnya pada politik jalan tengah, dapat menjadi contoh bagaimana umat Islam seharusnya menjalani kehidupan yang seimbang dan inklusif.
Dalam konteks ketidaksetaraan, Al-Quran dalam Surah Al-Isra (17:70) menciptakan kaitan erat antara pemahaman dan kesehatan, yang mencerminkan nilai hak asasi manusia dan martabat setiap individu. Muhammadiyah, dengan program-program kesehatan dan sosialnya, dapat memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan keadilan sosial dan membantu mengurangi kesenjangan.