Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hiruk Pikuk Si Alkisah dari Zamrud Khatulistiwa

6 Februari 2024   21:11 Diperbarui: 6 Februari 2024   21:29 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akar napas pohon bakau di Bahoi | Dokpri

Tak hanya itu, aku juga suka berwisata dengan memaksimalkan kemampuan fisikku lewat naik gunung dan jalan kaki.

Pendakian Gunung Arjuno | Dokpri
Pendakian Gunung Arjuno | Dokpri

Eits, jangan remehkan jalan kaki.

Dengan kalian terbiasa berjalan kaki alih-alih menggunakan kendaraan bermotor, artinya kalian terlibat langsung dalam memangkas emisi karbon di udara. Sekadar informasi, berdasarkan data International Energy Agency pada tahun 2015, 30% dari total emisi karbondioksida di Indonesia dihasilkan dari sektor transportasi, di mana 88% di antaranya adalah emisi transportasi darat.

Dalam informasi yang diungkapkan oleh Greeners, mereka yang berjalan kaki minimal 60 menit per hari untuk kesehatan dengan jarak 4,82 kilometer, setara dengan pemangkasan dua kilogram emisi karbon dari mobil.

Bayangkan kalau kalian berjalan kaki secara rutin selama minimal satu jam dengan jarak yang sama selama satu tahun, kalian sudah membantu mengurangi 730 kilogram emisi karbon.

Luar biasa kan?

Sebuah aksi sederhana yang membuat siapapun bisa menjadi seorang sustainable traveler.

Dari Indonesia, Mari Panjangkan Usia Bumi

Akar napas pohon bakau di Bahoi | Dokpri
Akar napas pohon bakau di Bahoi | Dokpri

"Karena Waerebo ini lokasinya di lembah pegunungan, listrik sulit masuk, kakak. Akhirnya pemerintah pasang panel surya di sini. Sumber listrik di Waerebo ini gantian dari generator mulai jam enam sore sampai sepuluh malam, lalu panel surya dari jam sepuluh malam sampai besok pagi,"

Aku mengangguk mendengarkan penjelasan Maria, tour guide kami yang sudah menemani sejak di Labuan Bajo. Kebetulan juga karena Maria memiliki nenek yang masih tinggal di Waerebo, dia ikut dalam perjalananku menuju salah satu desa terindah di Indonesia itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun