Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ayam Merangkat, Kuliner Wajib Usai Menculik Mempelai Wanita

26 April 2023   22:43 Diperbarui: 26 April 2023   22:46 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka bumbu rempah ayam merangkat foto: Arai Amelya

"Jadi untuk membuat ayam merangkat ini, harus pakai ayam kampung yang sudah dewasa tapi tak terlalu tua. Boleh ayam jantan atau betina, asal jangan anak ayam atau ayam kota karena itu mewakili calon mempelai. Misalkan saja kalau pakai anak ayam, artinya calon pengantin masih di bawah umur dan tak boleh menikah," jelas Pahrul Azim, Direktur Wisata Bilebante seperti dilansir VIVA.

Aku cukup beruntung bisa menikmati ayam merangkat karena sebetulnya kuliner ini hanya muncul saat ada pernikahan suku Sasak. Di mana calon mempelai pria wajib melakukan tradisi merarik yakni melarikan calon mempelai perempuan sebagai bukti si laki-laki sangat serius dengan calon istrinya. Dalam merarik, sang pria harus membawa kekasihnya diam-diam saat malam hari dan dibawa kabur selama tiga hari.

Ketika si perempuan diculik, tokoh masyarakat akan menggelar pertemuan bersama kedua belah pihak keluarga untuk melakukan persiapan pernikahan. Nah, usai kesepakatan pernikahan telah dicapai baik dari calon mempelai laki-laki dan perempuan, maka ayam merangkat akan hadir sebagai suguhan utama.

Berbeda dengan kebanyakan ayam bakar, ayam merangkat diolah dengan cara memotong daging ayam kampung dalam beberapa bagian lalu disuwir kecil-kecil dan diberi aneka bumbu rempah yang makin memperkuat citarasa pedas yang luar biasa lezat.

Kuliner khas Lombok yang disediakan pengelola DWH Bilebante foto: Arai Amelya
Kuliner khas Lombok yang disediakan pengelola DWH Bilebante foto: Arai Amelya

"Ayam yang dibuat untuk ayam merangkat ditangkap tidak secara sembarangan. Ayam itu harus ditangkap saat malam hari saja karena selain cukup mudah, suara teriakan ayam itu akan dianggap warga setempat sebagai pertanda ada pernikahan digelar. Baru kemudian ayam kampung itu dibawa ke rumah calon mempelai laki-laki untuk dimasak dan disajikan pada pukul 23.00 sampai 02.00 saja," papar Pahrul panjang lebar.

Tentu apa yang disimpan dalam setiap gigitan ayam merangkat ini membuat kuliner khas itu jadi sulit terlupa. Ayam merangkat yang pedas serta sejujurnya tak cocok dengan lidahku ini pun muncul sebagai salah satu sajian kuliner Nusantara favoritku.

Karena meskipun Lombok sudah punya ayam taliwang, nasi balap puyung hingga sate rembiga, ayam merangkat selalu punya cara untuk digemari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun