Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mendengar Curhatan si Kulit, Organ Terluar Tubuh Saat Berpuasa

11 April 2023   15:30 Diperbarui: 11 April 2023   15:32 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Sincerely Media/UNSPLASH

Hai, apa kabar?

Tanpa terasa, bulan Ramadan sudah memasuki hari ke-20. Tak perlu malu mengakuinya kalau kalian sudah harap-harap kapan THR (Tunjangan Hari Raya) bakal cair. Atau mungkin senang mengetahui tinggal 10 hari lagi harus berpuasa, dan kemudian bisa bebas menyantap opor ayam dan aneka jajan di meja itu.

Aah, manusia memang sangat unik. Ingin menampilkan yang terbaik di media sosial soal upgrade diri mereka selama Ramadan, tapi dalam kenyataannya aku tahu kalau kalian juga begitu suka rebahan di atas kasur. Tenang, rahasia kalian aman bersamaku.

Bersama aku, si kulit, organ terluar dari tubuhmu yang selama ini menjadi garda terdepan kalau terkena debu, terkena panas matahari, terkena hujan dan udara dingin menggigil, hingga bersentuhan dengan permukaan benda atau sesuatu yang menjijikan.

Namun bisakah kalian mendengarkan ceritaku?

Cerita yang kurasa tidak akan butuh waktu lama untuk kalian baca di sela-sela mengintip jam yang menitnya seolah tak bergerak itu.

Ya, aku tahu aku tidak seperti lambung yang hampir setiap jam bekerja itu. Aku paham kalau lambung si elastis yang ukurannya mengecil saat puasa itu memang mengeluarkan banyak sekali asam dan bekerja jauh lebih keras, saat kalian berbuka dengan rakusnya. Namun aku juga tidak seperti hati yang bisa beristirahat panjang selama 12 jam saat kalian berpuasa, karena tidak ada jobdesk untuk memecahkan senyawa racun maupun glukosa.

Aku adalah kulit yang juga merasakan dampak tersendiri.

Saat kalian berpuasa dan cadangan cairan dalam tubuhmu itu berkurang, aku pun menjadi kering seperti tanah Gunungkidul di musim kemarau. Kalau aku dibiarkan kering seperti ini dan kalian terus-menerus mengajakku bekerja melewati jalanan yang penuh polusi lalu diam di dalam ruangan ber-AC selama Ramadan, aku bisa menjadi kusam dalam waktu singkat dan mudah terluka saat terkena goresan.

Jadi, cobalah berbaik hati padaku.

Pertama, kalian bisa menggunakan sabun yang lembut dan bebas dari alkohol saat membasuhku terutama usai berkeringat. Biasanya yang paling sering adalah bagian kulit pada wajah, kalau bisa gunakan produk yang mengandung asam stearat atau asam linoleat karena bisa membuatku tidak kering lagi.

foto: Chris Jarvis/UNSPLASH
foto: Chris Jarvis/UNSPLASH

Kedua, tolonglah jangan lupa menggunakan pelembab. Mau itu moisturizer di wajah atau hand body lotion di seluruh tubuh beberapa kali sehari, terutama kalau aku sudah mulai mengerang kekeringan. Aku sangat suka produk dengan kandungan ceramide, shea butter, cocoa butter atau asam lemak dan gliserol yang mampu membuatku makin lembab. Tapi kalau kalian ngotot pakai yang mengandung sodium lauryl sulfate, ya ikhlaskan kalau aku mirip gurun Sahara.

Oiya, jangan lupa pakai sunscreen baik di sekujur tubuh atau kulit wajah, terutama kalau kalian pekerja jalanan yang sering mengajakku terpapar matahari yang begitu jahat di siang hari. Tak perlu malu kalian laki-laki atau perempuan, sunscreen adalah kebutuhan normal manusia. Bahkan mau kalian pakai lengan pendek atau busana serba panjang, tabir surya its a must!

Ketiga, kenapa kalian suka sekali mandi dalam waktu yang lama? Apalagi berlama-lama berendam dalam air hangat dengan alasan suhu udara di luar dingin. Memang bisa sedingin apa sih Indonesia ini? Mandi dengan air dingin tak akan membuat kalian mati muda. Kalian harus tahu kalau mandi itu hanya butuh 5-10 menit saja, karena jika berendam atau memakai air yang terlalu panas, aku bisa kehilangan minyak alami.

Keempat, pertimbangkan untuk memiliki humidifier sebagai alat pelembab udara di ruangan. Karena kalau ruangan yang terlalu kering atau panas, aku yang sensitif ini bisa makin kering. Kalian tentu tidak mau gatal-gatal dan melihatku terkelupas, bukan?

Kelima, coba itu pilih makanan dan minuman yang bergizi. Aku tahu pisang goreng atau tempe goreng memang sangat enak, tapi seimbangkan dengan mengonsumsi sayur dan buah, dong. Jangan terlalu rakus melahap makanan tinggi gula dan lemak saat berbuka atau sahur karena tanpa kalian sadari itu membuat tubuh kekurangan nutrisi dan ujung-ujungnya aku dehidrasi.

Agar makin sempurna, tetap perhatikan minum dua liter air putih selama sehari yang dibagi segelas saat bangun mau sahur, usai sahur, hendak berbuka, usai sholat maghrib, usai makan, sebelum dan sesudah tarawih, serta mau tidur.

Bagaimana? Curhatanku tidak terlalu membuat kalian ribet, kan? Tentu saja tidak, aku tahu itu. Karena kalau kalian menjaga kesehatanku, penampilan fisik secara keseluruhan juga makin segar.

Siapa bilang puasa itu bikin kusam?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun