Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jampi-jampi Mandalika, Dari Samudera hingga Ancala

18 November 2021   08:58 Diperbarui: 18 November 2021   09:10 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tradisi Bau Nyale di pantai Seger Kemenparekraf/Sumber: Inews

selancar di pantai Gerupuk - Mandalika Instagram @ronnyvalstad
selancar di pantai Gerupuk - Mandalika Instagram @ronnyvalstad

Hanya saja jika ingin mengikuti jejak destinasi-destinasi sport tourism terbaik seperti Barcelona (Spanyol), Sydney (Australia), Rio de Janeiro (Brazil), Selandia Baru, Maroko, Malaysia, Korea Selatan sampai Qatar, Mandalika jelas butuh perjuangan.

Berkaca dari tulisan Frangky Selamat di Kompas, setidaknya ada empat aspek utama menurut Kim-Shyan dkk (2020) yang perlu dipersiapkan untuk menjadikan Mandalika-Lombok sebagai tujuan sport tourism papan atas kelas dunia.

Apa saja? Pemilihan lokasi yang berkualitas, perencanaan kompetisi olahraga yang tepat, profesionalisme penyelenggara dan tentunya kualitas pelayanan pelaku wisata. Di mana semua aspek ini sudah tentu melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, para stakeholder dan warga lokal demi menciptakan keramahan.

Aah, aku jadi membayangkan kalau tidak lama lagi akan ada berbagai paket wisata sport tourism yang mencakup keempat aspek itu.

Anggap saja aku menghabiskan satu pekan di Mandalika-Lombok dengan tujuan menikmati alamnya dan ditutup dengan menonton MotoGP. Maka aku akan memilih paket hiking ke Rinjani tiga hari dua malam lewat Sembalun dan turun di Senaru. Hari-hariku tak akan membosankan karena aku akan belajar menenun bersama suku Sasak di Desa Adat Sade.

Akan kubiarkan perutku penuh mencicip sate bulayak yang dibungkus dengan daun aren itu, sayur ares yang dibuat dari rebung alias batang bambu muda, ayam rarang yang pedas menggoda, nasi puyung yang mengingatkanku pada nasi kucing di pulau Jawa, sambal beberuk terung, hingga tentunya plecing kangkung berhias tauge dan parutan kelapa muda disiram kuah pedas itu.

Hingga akhirnya aku akan duduk bangga di Sirkuit Mandalika, menjadi saksi pebalap-pebalap dunia saling menggeber motornya dengan kecepatan bak cahaya di depan mata. Kelak nanti matahari terbenam, aku memilih bersantai di tepi pantai Kuta Mandalika atau terbengong di Bukit Merese, sambil bersyukur akan indahnya bumi negeri ini.

Karena kenapa harus liburan ke luar negeri jika di Indonesia Aja jauh lebih menyenangkan? Jadi, teruslah bersolek Mandalika-Lombok dan semoga kita bisa bertemu secepatnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun