Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Atlet eSport, Asa Baru untuk Masa Depan Perempuan Indonesia

17 Oktober 2021   21:04 Diperbarui: 17 Oktober 2021   21:06 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dyah Rasyida - srikandi gamer IndiHome

'Anak perempuan itu jangan kebanyakan main game, mau jadi apa? Mau kayak cowok?'

'Anak perempuan itu main masak-masakan saja, atau boneka. Jangan nge-game yang berantem atau balapan!'

Kalimat-kalimat seperti itu mungkin bukanlah hal asing bagi anak-anak perempuan, terutama jika mereka dibesarkan dalam keluarga yang masih memegang teguh budaya patriarki yang sangat kental.

Paradigma bahwa anak perempuan harus diajarkan permainan yang lembut dan tidak mengkhianati kodrat mereka sebagai makhluk yang indah, tentu tak bisa disalahkan. Hanya saja membatasi ruang gerak mereka berdasarkan asumsi, padahal si anak memiliki kemampuan berkembang tentu adalah sebuah kejahatan yang bisa dilakukan setiap orangtua.

Orangtua sudah seharusnya menjadi support system terbaik baik bagi anak-anak perempuan untuk bisa memilih impiannya.

Bahkan sekalipun mungkin mimpi itu terdengar tidak masuk akal seperti menjadi seorang gamer, bisakah setiap orangtua tetap memberikan dukungan tanpa ujung?

Tentu untuk menjawab pertanyaan ini tidaklah bisa disamakan pada setiap orangtua.

Apalagi KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) beberapa tahun lalu sempat mendukung upaya pemerintah untuk memblokir belasan game online lantaran adanya korelasi kuat dengan kasus kekerasan anak. Tentu hal ini seolah menguatkan alasan banyak orangtua melarang anak-anak mereka kecanduan game online, lebih lagi pada anak perempuan.

Tapi apakah memang semua game online selamanya mendatangkan hal buruk?

Jawabannya adalah tidak.

Sisi Positif Nge-Game yang Harus Diketahui Orangtua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun