Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... Freelancer - heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai freelance content/copy writer dan blogger. Penyuka solo travelling, kucing dan nasi goreng

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Serial Original Genflix "Asya Story" (2020): Karena Korban Perkosaan Berhak Bahagia

4 Maret 2021   21:22 Diperbarui: 5 Maret 2021   06:09 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepanjang tahun 2020 kemarin, ada satu hobi yang akhirnya praktis jarang saya lakukan. Apa itu? Menonton film di bioskop. Yap, pandemi Covid-19 memang membuat saya harus melakukan berbagai penyesuaian, termasuk menyalurkan hobi menonton. Tak perlu terlalu cemas tentunya, karena di saat yang sama, negeri ini kebanjiran platform streaming.

Cuma bermodalkan ponsel dan akses internet, saya mendapat tontonan baru. Tak hanya film, platform streaming saling berlomba-lomba menyuguhkan serial terbaik mereka. Salah satu yang cukup menarik perhatian saya adalah Genflix. Sebagai layanan streaming lokal, Genflix mengklaim jika mereka adalah wadah karya sineas dalam negeri yang berkualitas.

Saya akhirnya memutuskan untuk mengunduh dan memasang Genflix saat tahu sineas favorit saya, Ichwan Persada, mengadaptasi ASYA STORY jadi serial original Genflix di tahun 2020 kemarin. Bagi kamu yang hobi baca di Wattpad, ASYA STORY tentu tidak asing. Novel karya Sabrina Febrianti yang hingga Maret 2021 ini sudah dibaca lebih dari 32 juta kali itu memang cukup menarik.

Ichwan memecah kisah dalam ASYA STORY menjadi enam episode dengan durasi sangat singkat, masing-masing 10-11 menit saja. Tentu cukup aneh karena saya terbiasa menonton serial luar negeri atau anime dengan durasi  minimal 25 menit itu. 

Sinopsis Serial Original Genflix, 'ASYA STORY'

Sumber: Genflix
Sumber: Genflix

Kisah dalam serial original Genflix ASYA STORY ini masihlah setia dengan apa yang ditampilkan dalam versi novelnya. ASYA STORY fokus pada siswi pendiam kelas XI SMA bernama Asya (Brigitta Cynthia) yang menjadi korban perkosaan kakak kelasnya, Alex (Sani Fahreza). Berusaha menutup kehamilannya, hidup Asya semakin muram saat orangtuanya tahu.

Alih-alih menenangkan, orangtua Asya malah membawanya ke sekolah dan mempermalukannya. Di depan guru, Ayah (Hashemi Syuaiban) dan Ibunya (Pipin Putri), Asya pun diminta membongkar siapa pelaku pemerkosaan di studio musik itu. Ada empat siswa kelas XII yang dicurigai yakni Alex, Fano (Firsan Abdullah), Andi (Alzio) dan Zafran (Bima BMR).

Asya yang ketakutan cuma bisa menunduk sambil menunjuk yang mengarah kepada Fano. Bak malaikat bersayap, Fano yang sebetulnya tahu bahwa Alex adalah pelaku sebenarnya, justru bersedia bertanggung jawab. Keputusan Fano membuat persahabatannya dengan Alex menjadi hancur. Didukung penuh oleh sang Ayah (Prabu Revolusi), Fano pun menikahi Asya.

Meskipun berawal dari tidak saling kenal dan kekeliruan, Asya perlahan mulai menerima kehadiran Fano. Fano si pangeran berkuda putih bahkan tidak lagi mempedulikan Tasya (Amanda Lucson), sahabat masa kecilnya yang tiba-tiba datang karena baginya, Asya adalah masa depan yang dia pilih.

Review 'ASYA STORY' Versi Saya

Pilihan Genflix untuk memboyong ASYA STORY sebagai serial original mereka bisa dibilang cukup berani. Ada tiga hal yang jadi sorotan saya dari serial ini. Pertama kisah pemerkosaan di jenjang SMA, muramnya nasib korban penyintas kekerasan seksual yang selalu disalahkan dan keputusan Ichwan memakai aktris dan aktor muda pendatang baru.

Awalnya saya cukup ragu saat Brigitta alias Gigi member girlband Cherybelle itu didapuk sebagai pemeran utama. Namun cukup mengejutkan karena Gigi ternyata mampu memperlihatkan sosok Asya yang pendiam, pemalu dan penuh tekanan di rumah. Tetapi yang paling membuat saya takjub adalah bagaimana Gigi cukup total dalam adegan perkosaan dengan Sani.

adegan perkosaan Asya - karakter Alex | Sumber: Genflix
adegan perkosaan Asya - karakter Alex | Sumber: Genflix
Adegan yang tayang di episode perdana itu bahkan diperlihatkan cukup eksplisit oleh Ichwan Persada. Ichwan sukses membuat saya langsung membenci tokoh Alex, didukung oleh penampilan Sani yang meyakinkan sebagai pelajar SMA hobi mabuk-mabukan dari keluarga broken home. Sayang kecemerlangan akting Gigi dan Sani tidak diikuti oleh Firsan.

Karakter Fano | Sumber: Genflix
Karakter Fano | Sumber: Genflix
Sebagai Fano sang malaikat bersayap, Firsan memilih main aman dan memperlihatkan kualitas dirinya sebagai pria idaman perempuan. Beruntung karakter Fano yang seolah too-good-to-be-true itu ditopang oleh akting Prabu Revolusi sebagai Ayah. Kendati di dunia nyata cukup sulit menemukan Ayah yang bersikap biasa saja saat anaknya dilaporkan memperkosa adik kelasnya, kehadiran Prabu dalam beberapa adegan cukup membuat suasana mencair.

Kembali lagi pada durasi yang cukup singkat, ASYA STORY versi serial original Genflix ini memang tidak bisa memboyong semua kisah dalam novelnya. Persahabatan Fano, Alex, Andi, Zafran dan Tasya bahkan tidak terlalu ditonjolkan dan seolah karakter mereka cuma sekadar teman satu angkatan saja. Jika boleh menyimpulkan, ASYA STORY seolah iiterlalu dangkal membawa tema besar pelecehan seksual di kalangan remaja dan akhirnya kedodoran oleh adegan yang cukup terburu-buru akibat terganjal durasi.

Meskipun masih ada pertanyaan yang mengganjal pada beberapa adegan, ASYA STORY berusaha menyadarkan bahwa para penyintas kekerasan seksual juga berhak bahagia. 

Genflix dan Mudahnya Nonton Legal Secara Murah

Tentu sebagai sebuah serial original, ASYA STORY masih memiliki kelemahan di sana-sini. Namun dengan kabar bahwa serial ini akan diperpanjang hingga 24 episode, tampaknya saya patut untuk menanti apakah Ichwan mampu menyempurnakan beberapa plot yang ada. Akan sangat menarik melihat bagaimana perkembangan karakter Alex, saat dia tahu bahwa dia membuat Asya bernasib sama seperti Ibunya. Termasuk dengan beberapa adegan romantis nan so sweet yang diperlihatkan Fano terhadap Asya nantinya.

Sambil menanti informasi terbaru soal ASYA STORY, saya juga menikmati konten-konten unggulan Genflix lainnya seperti film pendek dari ISP yang sangat menarik. Dengan biaya langganan Rp49 ribu per bulan, Genflix tak hanya menawarkan film atau serial saja, bahkan podcast juga dapat dinikmati. Kamu bahkan bisa berlangganan harian sebesar Rp5.000 atau Rp25 ribu untuk sepekan yang membuat Genflix sangat sesuai dengan kantong anak muda.

Sangat terjangkau, bukan? Untuk itu yuk kita sama-sama tinggalkan kebiasaan nonton ilegal dan dukung sineas lokal lewat menonton karya mereka di platform streaming resmi seperti Genflix!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun