Seiring perjalanan waktu dan dinamika bangsa Indonesia, dan berkembangnya isu feminisme, gerakan islam turut berkontribusi dalam mengawal isu - isu tersbeut, seperti pada masa orde baru, Aisyiyah, Muslimat NU dan gerakan perempuan partai - partai Islam dalam mengawal Rancangan Undang - Undang yang bermasalah (RUU), yakni RUU Perkawinan. Adapun yang turut diperjuangkan oleh gerakan islam ini ialah memastikan  keterlibatan perempuan dalam parlemen, dan kemudian pemberdayaan perempuan,  kepentingan - kepentingan perempuan, dan mengawal persamaan hak perempuan dan lain - lain.Â
Prinsip Islam Rahmatan lil alamin yang didalamnya menjamin  ke egalitarian an (kesetaraan) antar individu  dalam islam menjadi modal utama hingga hari ini dalam memasifkan pemahaman dan pergerakan Feminsime di Indonesia  sehingga kesejahteraan dapat dirasakan sama sekali bagi perempuan - perempuan di Indonesia. Seperti yang dilakukan Aisyiyah dalam upaya pemberdayaan dalam berbagai aspek, melalui aspek penguatan ekonom terdapat i 568 koperasi untuk perempuan dan melakukan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui 1029 Bina Usaha Ekonomi Keluarga (BUEKA), mendirikan Baitul Maal wa Tamwil, dan pembinaan home industry.Dalam sektor pendidikan, 'Aisyiyah telah memiliki berbagai usaha pendidikan yang meliputi tingkat PAUD/TK hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia, termasuk pendidikan luar sekolah dan keaksaraan fungsional. 'Aisyiyah memiliki sekitar 19.181 lembaga di tingkat PAUD/TK, termasuk TPA dan TPQ.
Selanjutnya, dalam bidang kesehatan, 'Aisyiyah mendirikan berbagai fasilitas seperti rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, pusat kesehatan, pusat kesehatan komunitas, pusat kesehatan ibu dan anak, serta poliklinik. Secara total, 'Aisyiyah bersama Muhammadiyah mengelola sejumlah 87 rumah sakit umum, 16 rumah sakit ibu dan anak, 70 rumah sakit bersalin, 106 balai pengobatan, 20 balai kesehatan masyarakat, 76 pusat kesehatan ibu dan anak, 105 rumah bersalin, serta posyandu yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial, 'Aisyiyah juga mendirikan panti asuhan, panti lansia, balai latihan kerja, dan memberikan bantuan kepada anak-anak miskin dan lansia dikomunitas(Peran dan  perkembangan'aisyiyahhttp://jatim.aisyiyah.or.id/en/page/peran-dan-perkembangan.html, (dikunjungi 1 Juli, 2023 pukul 20.05) ). Dalam langkah  nyata dalam berbagai aspek ini akan memudahkan upaya internalisasi esensi Feminsime secara holistik.Â
Islam sejak awal kehadiran nya ialah bermaksud menghadirkan rahmatan lil alamin, kerahmatan bagi seluruh alam dan seisinya, termasuk dalam hal ini tidak  hanya berlaku bagi kaum  laki - laki melainkan juga kaum perempuan, tidak ada diskriminasi yang dibenarkan, karena perbedaan hanyalah perbedaan horizontal bukan perbedaan vertikal, perbedaan yang bukan berdasarkan posisi status. dalam perkembangan isu feminisme yang ada, terkhusus di Indonesia pergerakan Feminsime begrerak secara progresgerakan islam dalam memberdayakan perempuan juga turut memegang peranan penting dalam upaya mengawal isu - isu pemberdayaan perempuan, sejak berdirinya hingga masa kolonial hingga masa saat ini, dalam menjamin keterlibatan dan kesetaraan kaum perempuan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H