Mohon tunggu...
Arafat S
Arafat S Mohon Tunggu... Lainnya - Suka ke pantai, memelihara ikan dan mondar-mandir

Alumni FPIK Universitas Sam Ratulangi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cita-cita Poros Maritim Dunia dan Keberpihakan kepada Nelayan

5 November 2021   03:22 Diperbarui: 5 November 2021   03:29 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini berbanding terbalik dengan gagasan "Poros Maritime Dunia" dimana seharusnya hamparan luas laut dengan potensi yang sangat besar bisa di manfaatkan untuk keberlangsungan ekonomi masyarakatnya terkhusunya nelayan.

Jika kita membuka data sejak tahun 2017 jumlah nelayan Indonesia menunjukan tren yang semakin menurun. Secara keseluruhan pada tahun 2017 sebanyak 2,7 juta orang yang berprofesi sebagai nelayan kemudian, 2018 sebanyak 2,6 juta dan terkahir pada 2019 tersisa 2,4 juta orang. Profesi sebagai nelayan Indonesia terbanyak di tempati Maluku sebanyak 237,3 ribu orang di susul Jawa Tengah dan jJwa Timur dengan masing -- masing jumlah sebanyak 223,6 ribu orang dan 187,1 ribu orang.

Penurunan jumlah nelayan sejak 2017 dipengaruhi oleh berbagai factor diantaranya: pencemaran kawasan perairan/laut akibat dari pengoperasian perushan-perusahan yang tidak mempertimbangan dampak ekologi menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut, reklamasi yang terjadi di banyak pantai Indonesia dan juga semakin tingginya biaya penanangkapan untuk melaut yang harus di tanggung nelayan, di tambah lagi dengan keberpihakan pemerintah terhadap para nelayan hanya bermuara pada judul-judul dan semata-mata hanya untuk membranding instasi-instansi terkait seolah-olah menjadi pejuang para nelayan namun faktanya kesejahteraan dan upaya perbaikan terhadap kondisi nelayan belum terdistribusikan kepada para nelayan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun