Mohon tunggu...
Achmad Rajab Afandi
Achmad Rajab Afandi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tumbuh dan belajar, lagi dan lagi

Penikmat Perjalanan, Penikmat Perbincangan dalam Perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

#Lawanasap, ASAP...!

3 September 2015   11:31 Diperbarui: 8 September 2015   18:25 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan ini sedang meregang nyawa, menunggu berubah jadi Kebun sawit dan Hutan Tanaman Industri

Saya dari seminggu lalu sebenarnya sudah emosi tiap kali melihat web milik kementrian Lingkungan hidup itu. Membakar kebun milik perusahaan sendiri saja sebenarnya sudah menyusahkan karna asapnya, ini hutan..!! penghasil oksigennya, mau bunuh orang ramai namanya.

Rakus....!!!

Apalagi Perkara mematikan titik api bukan urusan mudah, Bulan Puasa lalu waktu musim asap masih pendahuluan, saya sempat ikut kelokasi bersama tim Pemadam Pemkab Pelelawan yang berusaha memadamkan api di daerah Kemang.

Jangan pikir pekerjaanya heroik dan sigap seperti di film film Pemadam kebakaran. Pekerjaan pemadaman titik api lebih mirip film drama ; Pertama untuk mengakses lokasi yang berkilo kilo meter itu, kita harus jalan kaki. Mobil Damkar dengan Water Cannon yang keren keren itu tak akan berdaya masuk ke Lokasi lantaran tak ada akses jalan. Kalau beruntung jalan kebun bisa mendekatkan mobil outlander.

Kedua dicari sumber airnya, matikan api kan gak bisa pake aji segoro geni. Bayangin lagi musim kemarau cari sumber air. Ketiga Kalau dapat Sumber Airnya (kalau Ya), Baru deh diangkut mesin Jensetnya pake Manual. Keempat Air dialirkan baru Api mulai dipadamkan.

Melihat Petugas Pemadam yang keringatan mengangkut Mesin Jenset itu seperti drama.

Sebagai informasi di beberapa daerah Riau Titik Api ada didaerah Gambut. Apa artinya..? artinya api merayap bak hantu, Hanya Asap yang terlihat, sedang bara merambat bak api dalam sekam. Karena Api berada dibawah permukaan tanah sampai satu dua meter. Jadi selang air bukan di semprot keudara selayaknya memadamkan Kebakaran. Tapi di semprotkan ke tanah, berharap merembes mematikan bara.

Lalu bagaimana Kalau Tidak dapat sumber airnya..? yah harus dapat. Karna Api harus dipadamkan, karna gak enak nanti tetangga kaya kita disingapura itu ribut ribut. Maka, lokasi lokasi jenis itulah yang diakses oleh Helikopter sewaan Rusia itu, yang ngebom berton ton air kepusat titik api. Harga sewanya..? tanya BNPB..! yang sejelas sebagian besar dana tadi dipakai untuk sewa ini itu dan logistik.

Apa iya kita harus begini terus..?

Saya lebih suka upaya pencegahan. Sebelum asap asap ini mengepul, sebelum rumah sakit menjadi penuh karna ISPA seperti sekarang, Sebelum Sekolah Sekolah dibubarkan, Sebelum Masker N95 standar asap itu, harganya naik dua kali lipat menjadi Rp.20 Ribu, sebelum saya tak bisa lari pagi lantaran sesak nafas kekurangan Oksigen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun