Jika BB Apollo gue digunakan intensif selama lebih dari 15 menit, BB tersebut akan berubah suhu menjadi panas. Gue hampir curiga bahwa Apollo bukan menggunakan batere tapi batu bara. Gue pun hampir melakukan tindakan semacam menyiramnya dengan air, memasukkannya ke freezer, atau meneteskannya dengan obat penurun demam demi menurunkan panasnya. Gue merasa, diantara kawan-kawan gaul gue, hanya gue yang selalu bermasalah dengan BB. Hubungan mereka terlihat baik-baik saja. Kali ini gue harus mencari tau dimana letak sumber kesialan gue. Dan setelah melakukan penelitian, browsing, dan semedi 40 hari gue menemukan jawabannya; CHARGER.
Gue menyadari dari awal gue memiliki Blackberry, gue selalu meremehkan charger yang gue gunakan. Gue tidak mempedulikan apakah charger yang gue gunakan adalah charger asli Blackberry, atau asli buatan Cibaduyut. Terkadang jika malas, gue suka mencolokkan BB gue ke laptop dan mengisi batere dari sana. Jika bisa, mungkin gue akan mengisi baterai lewat kompor atau tiang listrik. Namun, tindakan gegabah semacam itu ternyata walaupun tidak menyebabkan ledakan atau kebakaran satu komplek merusak batere bahkan mesin BB. Jangankan Handphone, mobilpun jika diisi bensin murahan atau bensin eceran walaupun sama-sama bensin cepat atau lambat akan merusak daya dan kualitas mesinnya. Charger Blackberry KW, walaupun sama-sama charger Blackberrypun lambat laun akan merusak batere, mesin, dan hati pemiliknya.
Sekarang gue menggunakan Blackberry Style 9670. Sejak pertama gue menyentuhnya, gue menjaga orisinalitas chargernya. Gue nggak akan teledor lagi. Karena gue sudah sangat nyaman menggunakan Blackberry dan segala fitur serta koneksinya. Mempermudah komunikasi bahkan memperlancar pekerjaan jaman sekarang di mana segalanya sudah serba instan. Blackberry juga sangat user friendly, gue ga perlu berubah menjadi gadget-freak untuk mengerti penggunaannya. Kali ini gue akan menjaga Blackberry gue dengan baik. Karena, seperti mobil, barang bagus juga butuh perawatan yang baik dari pengguna yang teliti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H