Mohon tunggu...
Ahmad Rouf
Ahmad Rouf Mohon Tunggu... Human Resources - Pengembang milepedia; ensiklopedia milenial

Pemilik MANTRA MILENIAL, pengembang milepedia; ensiklopedia milenial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

#MerdesaThinking

4 Agustus 2021   04:39 Diperbarui: 4 Agustus 2021   04:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum dan saat pandemi, apapun kondisi Indonesia secara ekonomi, secara sosial-budaya, dan secara politik. Itulah realitasnya. 

Tentu, memiliki harapan diperkenankan. Harapan untuk Indonesia kedepan. Kondisi Indonesia kedepan, semoga;

  1. Layak secara ekonomi, layak secara sosial-budaya, dan layak secara politik.

  2. Patut (Kepatutan) memiliki dimensi holistik; Adanya pola hidup yang bersahaja, rukun, penuh kesederhanaan, tak ada individualisme -- Karena sistem kehidupan dilandasi oleh pertimbangan  kebersamaan, komunalitas, berjamaah, tidak mudah untuk mengumbar keserakahan: Eksploitasi. Tidak ada yang dominan pada kepentingan diri pribadi.

Kondisi Layak secara ekonomi, layak secara sosial-budaya, dan layak secara politik --Itulah Kesejahteraan. 

Layak dan Patut (kepatutan) adalah makna dari MERDESA. Sedang #Merdesathinking cara pandang merdesa adalah 1) Adanya pola hidup yang bersahaja, rukun, penuh kesederhanaan, tak ada individualisme -- Karena sistem kehidupan dilandasi oleh pertimbangan  kebersamaan, komunalitas, berjamaah, tidak mudah untuk mengumbar keserakahan: Eksploitasi. Tidak ada yang dominan pada kepentingan diri pribadi. Yang disebut nilai kepatutan. 

Nilai patut (kepatutan) mengantarkan pada layak secara ekonomi, layak secara sosial-budaya, dan layak secara politik. Buahnya KESEJAHTERAAN.

#MerdesaTHINKING sangat relevan dengan apa yang pernah disampaikan Mahatma Gandhi, "Bumi ini cukup untuk kesejahteraan seluruh umat manusia, namun tidak cukup untuk keserakahan satu manusia".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun