Pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam membentuk arah masa depan sebuah bangsa. Sebagai institusi pencetak generasi pemimpin, universitas tidak hanya dituntut untuk memberikan pendidikan berkualitas, tetapi juga menjadi pusat inovasi, pemberdayaan ekonomi, dan pengembangan masyarakat. Di tengah perubahan global yang begitu cepat, institusi pendidikan seperti UIN Sunan Ampel (UINSA) harus menghadapi tantangan untuk tetap relevan dan kompetitif. Resolusi UINSA 2025 adalah langkah strategis untuk mentransformasi institusi ini menjadi salah satu universitas unggulan di tingkat nasional dan internasional.
Dalam buku Rich Dad, Poor Dad karya Robert Kiyosaki, terdapat banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk pendidikan tinggi. Kiyosaki menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang aset, kewirausahaan, dan keberlanjutan dalam mencapai tujuan jangka panjang. Prinsip-prinsip ini relevan bagi universitas seperti UINSA dalam menjalankan misi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Transformasi pendidikan tinggi bukan hanya soal membangun gedung atau meningkatkan anggaran. Ini adalah perjalanan untuk membangun visi, strategi, dan keberlanjutan, serta menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan mengambil inspirasi dari buku tersebut, artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip seperti "jangan bekerja hanya untuk uang," "kelola risiko," dan "latih pikiran" dapat diterapkan dalam pengembangan institusi pendidikan tinggi.
Fenomena Lapangan: Transformasi dan Tantangan Pendidikan Tinggi
1. Jangan Bekerja Hanya untuk Uang
Di banyak institusi pendidikan tinggi, fokus utama sering kali terjebak pada pencarian pendanaan tanpa memperhatikan dampak jangka panjang. Dalam konteks UINSA, pendekatan ini diterjemahkan menjadi dorongan untuk menciptakan kapabilitas berbasis aset. Alih-alih hanya mengejar pendapatan, UINSA perlu membangun modal intelektual dan sosial yang dapat memberikan manfaat berkelanjutan.
Sebagai contoh, program internasionalisasi yang dilakukan UINSA tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga meningkatkan reputasi akademik dan jejaring global. Jejaring dengan komunitas akademik luar negeri harus dipelihara kepercayaan dan kesinambungannya. Hubungan dengan masyarakat diaspora Indonesia di luar negeri dibina dengan hubungan yang saling menguntungkan. Dengan demikian, program ini menjadi aset yang menghasilkan nilai tambah jangka panjang.
2. Jangan Dikendalikan oleh Emosi
Transformasi institusi sering kali menghadapi tekanan dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Tatakelo management tidak dibangun berbasis like dan dislike, seseorang yang memiliki afiliasi luas akan sangat mendukung bisa diakomodir dan disalurkan energi yang dimiliki daripada dipinggirkan atau dibunuh karakternya. Misalnya, keinginan untuk segera masuk ke dalam peringkat universitas dunia dapat mendorong keputusan yang kurang matang. Namun, UINSA menunjukkan komitmennya untuk tetap rasional dan strategis dengan memprioritaskan program-program yang memiliki dampak signifikan, seperti penerapan teknologi digital dan penguatan kolaborasi internasional. The rigth man on the rigth Jobs.
3. Akuisisi Aset
Mengembangkan aset fisik dan non-fisik merupakan bagian integral dari strategi transformasi. UINSA telah membangun fasilitas baru seperti perpustakaan modern dan kampus Riverside, yang menjadi bagian dari Resolusi UINSA 2025. Lebih dari itu, reputasi akademik sebagai aset non-fisik juga ditingkatkan melalui akreditasi internasional dan publikasi penelitian. Berapa Masjid di Surabaya yang Khotib Jumat nya bukan terafiliasi dari UIN Sunan Ampel? selain itu tiga posisi kampus UINSA yang berada di koridor emas Kota Surabaya, seperti di Kampus A Yani yang di Pusat Kota. Kampus Gunung Anyar yang terlihat megah dari Toll bandara Juanda dan Jalan linkar Surabaya Dr. Ir Soekarno serta Greensa Inn yang berada di Juanda arah Bandara Juanda adalah lokasi lokasi strategis yang bisa digunakan misalnya untuk membangun bliboard yang nilai sewanya bisa sangat luar biasa.
4. Prinsip Kesederhanaan (KISS)
Kesederhanaan menjadi kunci dalam mengelola program transformasi yang kompleks. Sebagai contoh, penerapan sistem Single Sign-On di UINSA mempermudah akses mahasiswa dan staf terhadap layanan akademik. Pendekatan ini mencerminkan prinsip efisiensi operasional yang sederhana namun berdampak besar.
5. Pahami Perbedaan Aset dan Liabilitas
Dalam pengelolaan institusi pendidikan, tidak semua investasi memberikan hasil positif. Program-program yang tidak berdampak langsung pada kualitas akademik atau keberlanjutan sering kali menjadi beban. UINSA telah memprioritaskan inisiatif yang mendukung peringkat universitas dunia, seperti program kelas internasional dan kerja sama penelitian.
Diskursus: Prinsip-Prinsip Transformasi Pendidikan Tinggi
UIN Sunan Ampel (UINSA) dalam  berinovasi untuk menghadapi tantangan global perlu memperhatikan sembilan prinsip-prinsip strategis yang relevan dengan transformasi pendidikan tinggi berikut:
Pertama, Hindari Kebodohan Finansial: Menjaga Efisiensi dan Transparansi
Banyak institusi pendidikan tinggi menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan mereka, yang sering kali menyebabkan pengeluaran yang tidak efisien. Kebodohan finansial dapat merugikan institusi melalui pengambilan keputusan yang buruk terkait alokasi dana. UINSA telah menunjukkan komitmennya untuk menghindari hal ini melalui pengelolaan dana yang transparan dan akuntabel.
Contoh nyata dari pendekatan ini adalah proyek pembangunan Riverside Campus. Proyek ini dirancang dengan perencanaan matang yang melibatkan berbagai analisis risiko dan potensi keuntungan jangka panjang. Dengan menerapkan prinsip akuntabilitas, UINSA mampu memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan mendukung tujuan institusional, seperti meningkatkan daya saing akademik dan kenyamanan mahasiswa. Dari Kenyataan Lokasi kampus yang berada diantara wilayah Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo, komunikasi aktif dengan dua pemerintahan ini perlu dilakukan. Pengelolaan daerah bantaran sungai yang menjadi wilayah kewenangan Kabupaten Sidoarjo perlu untu di dekati agar hak pengelolaannya bisa menjadi satu dengan pengelolaan Kampus UINSA di Gunung Anyar.
Kedua, Â Tingkatkan Kekayaan Institusi: Mengembangkan Sumber Daya Alternatif
Kekayaan institusi tidak hanya diukur dari jumlah dana yang dimiliki, tetapi juga dari kapabilitasnya untuk bertahan dan berkembang. UINSA telah memulai berbagai program kewirausahaan akademik, seperti pelatihan bisnis berbasis riset dan inovasi.