Mohon tunggu...
Achmad Room Fitrianto
Achmad Room Fitrianto Mohon Tunggu... Dosen - Seorang ayah, suami, dan pendidik

Achmad Room adalah seorang suami, bapak, dan pendidik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel. Alumni Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Airlangga Surabaya ini juga aktif beberapa kegiatan pemberdayaan diantaranya pernah aktif di Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil. Penyandang gelar Master Ekonomi Islam dari Pascasarjana IAIN Sunan Ampel dan Master of Arts dalam Kebijakan Publik Murdoch University Perth Australia ini juga aktif sebagai pegiat dan penggerak UMKM yang terhimpun dalam Himma Perkumpulan Pengusaha Santri Indonesia (HIPPSI). Bapak satu anak ini menyelesaikan PhD di Department of Social Sciences and Security Studies dan Department of Planning and Geography, Curtin University dengan menekuni Ekonomi Geografi. Selama menempuh studi doktoral di Australia Room pernah menjadi Presiden Postgraduate student Association di Curtin University pada tahun 2015 dan aktif ikut program dakwah di PCI NU Cabang Istimewa Australia- New Zealand di Western Australia serta menjadi motor penggerak di Curtin Indonesian Muslim Student Association (CIMSA). Setelah dipercaya sebagai Ketua Program studi S1 Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel dan Koordinator Lembaga Pengembangan Kewirausahan dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel serta sebagai anggota tim Pengembang Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Achmad Room juga menjadi pengamat di isu isu reformasi pemerintahan, pengembangan masyarakat, pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Ekonomi Islam. Fokus Penelitian yang ditekuni saat ini adalah pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Transportasi dan Mobilitas Perkotaan Berkelanjutan: Mewujudkan Kota Ramah Lingkungan dan Manusia

10 Oktober 2024   04:26 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:56 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Peningkatan Kualitas Transportasi Umum: Penyediaan layanan transportasi umum yang efisien, nyaman, dan tepat waktu dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi. Integrasi antara berbagai moda transportasi umum seperti bus, kereta api, dan angkutan kota juga harus ditingkatkan agar perpindahan antarmoda menjadi lebih mudah.

Pengembangan Sistem Park and Ride: Sistem ini memungkinkan masyarakat untuk memarkir kendaraannya di tempat parkir khusus di pinggiran kota dan melanjutkan perjalanan dengan transportasi umum. Sistem park and ride yang terintegrasi dapat mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke pusat kota.

Penerapan Kebijakan Pembatasan Kendaraan Bermotor: Kota-kota besar dapat menerapkan kebijakan seperti pembatasan kendaraan berdasarkan nomor plat (misalnya sistem ganjil-genap), pengenaan tarif masuk pusat kota (congestion pricing), atau pembatasan pembangunan area parkir baru di pusat kota.

Pengembangan Area Pejalan Kaki: Pembangunan trotoar yang lebar, nyaman, dan aman bagi pejalan kaki, serta penerapan konsep "pedestrian zone" di pusat-pusat keramaian dapat mendorong masyarakat untuk berjalan kaki. Hal ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor, tetapi juga meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.

Contoh penerapan strategi ini dapat dilihat di Kota Tokyo, Jepang, yang memiliki salah satu sistem transportasi umum terbaik di dunia. Dengan jaringan kereta api yang mencakup seluruh kota dan sekitarnya, ditambah dengan layanan bus dan taksi yang terintegrasi, sebagian besar penduduk Tokyo memilih menggunakan transportasi umum untuk aktivitas sehari-hari. Selain itu, area pejalan kaki di pusat-pusat perbelanjaan utama seperti Ginza dan Shibuya sangat luas dan nyaman, yang mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki daripada menggunakan mobil.

Menuju Mobilitas Perkotaan yang Berkelanjutan

Transportasi berkelanjutan adalah kunci untuk menciptakan kota yang layak huni, ramah lingkungan, dan inklusif. Untuk mewujudkan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan, perlu adanya sinergi antara perencanaan kota, pengembangan infrastruktur transportasi, dan kebijakan yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Konsep Bike Friendly City dan diversifikasi moda transportasi adalah beberapa langkah konkret yang dapat diterapkan untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien.

Kasus-kasus keberhasilan seperti Copenhagen dan Tokyo menunjukkan bahwa dengan perencanaan dan kebijakan yang tepat, kota-kota dapat berkembang menjadi pusat mobilitas yang berkelanjutan, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di Indonesia, upaya menuju transportasi perkotaan yang berkelanjutan harus terus ditingkatkan dengan mengedepankan pembangunan infrastruktur yang mendukung moda transportasi ramah lingkungan, serta edukasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mobilitas yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun