Trisakti dan Bonus Demografi 2030
Pada tahun 2030, Indonesia diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi, di mana penduduk usia produktif (15-60 tahun) akan mencapai sekitar 190 juta atau 69,3% dari total populasi. Bonus demografi ini merupakan peluang emas yang dapat menjadi modal penting menuju Indonesia Emas 2045 dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Namun, jika potensi ini tidak dikelola dengan baik, Indonesia dapat menghadapi berbagai permasalahan sosial yang serius.
Untuk memanfaatkan bonus demografi ini, Indonesia harus dapat merespon dengan cepat dan memastikan strategi yang tepat. Prinsip-prinsip Trisakti dapat menjadi landasan dalam menghadapi tantangan ini. Dengan berdaulat dalam politik, Indonesia dapat memastikan kebijakan yang pro-rakyat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.Â
Dengan berdikari dalam bidang ekonomi, Indonesia dapat menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan meningkatkan daya saing ekonomi. Dengan berkepribadian dalam berkebudayaan, Indonesia dapat membangun karakter bangsa yang kuat dan bersatu dalam menghadapi perubahan global.
Soekarno, dengan visi revolusioner dan gagasan-gagasannya yang inspiratif, telah memberikan dasar yang kuat bagi pembangunan Indonesia yang merdeka dan mandiri. Konsep Marhaenisme dan Trisakti yang dikembangkannya menekankan pentingnya pemberdayaan rakyat, kemandirian ekonomi, dan kebudayaan nasional sebagai identitas bangsa.Â
Dalam menghadapi tantangan bonus demografi 2030, prinsip-prinsip Trisakti dapat menjadi panduan untuk mengelola potensi ini dengan baik dan mencapai Indonesia Emas 2045.
Penting bagi generasi penerus untuk memahami dan mengaplikasikan gagasan-gagasan Soekarno dalam konteks modern. Dengan semangat gotong royong dan kesadaran politik yang tinggi, bangsa Indonesia dapat menghadapi tantangan global dan meraih kejayaan yang sejati. Soekarno telah menunjukkan jalan, sekarang saatnya bagi kita untuk melanjutkan perjuangan dan mewujudkan visi Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan bermartabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H