Lebih lebih bila hotel juga memiliki paket wisata Surabaya  yang tentunya juga dengan pilihan transportasi baik bila traveller memilih untuk berkendara sendiri (dari sini bisa ada sewa motor atau mobil) atau antar jemput. Wisata di Surabaya bisa diarahkan ke wisata kuliner dengan beberapa titik belanja masakan khas Surabaya misalnya di Pasar Genteng atau pusat jajanan di Blauran atau beberapa titik pusat jajanan Surabaya lainnya. Â
Selain itu juga di Surabaya sudah mulai ada paket wisata pantai baik dari pantai kenjeran terus masuk ke wana wisata Mangrove  atau mengunjungi  museum Sampoerna atau museum Jalesveva Jayamahe di Ujung. Eh iya saya hampir lupa nih wisata religious misalnya dengan ziarah ke Sunan Ampel dan Sunan Bungkul dengan segala ritualnya yang mampir ke masjid Al-Akbar untuk naik kemenaranya adalah contoh contoh paket wisata yang bisa ditawarkan.Â
Tentu saja semua paket itu juga diikuti dengan menginap di Hotel kampus yang di Juanda. Selain wisata Surabaya saya juga merancang traveling dengan paket alam lainnya misalnya melihat sunrise di Bromo atau liat api abadi di Gunung Ijen Banyuwangi  atau beberapa paket wisata lainnya.
Disisi lain saya juga menampilkan beberapa alternative usaha yang bisa dikembangkan oleh kampus misalnya dengan bekerja sama dengan perusahaan ritel guna memasok beberapa bahan grosir misalnya beras atau produk produk lainnya yang di produksi masyarakat.Â
Ini muncul ketika saya teringat ketika mendampingi mahasiswa KKN di beberapa tempat di Kecamatan Pilang kenceng, dimana disana terdapat produk Gaplek Instan, Gatot Instan, Bumbu Pecel, Kacang Goreng atau pun kerupuk lele. Dimana produk produk ini susah mencari pasar. Maka peranan perguruan tinggi ketika melakukan kegiatan pendampingan KKN atau apapun namanya itu harus berintegrasi dengan perusahaan retail guna menyalurkan produksi lokal masyarakat.
Setelah beberapa hari saya menyusun presentasi itu, maka jadilah konsep badan endowment kampus dengan segala aktifitasnya dan kemudian saya presentasikan di depan khalayak. Sudah seperti yang saya prediksi banyak yang pesimis dan mengajukan pertanyaan yang meragukan keberlanjutan model ini.Â
Action plan dan tahapan tahapannya saya paparkan dengan seksama dan mudah dimengerti. Akhirnya pada akhir presentasi saya, saya mendapatkan applous yang luar biasa dari audience. Applaus ini bukan kejutan terakhir yang saya terima, saya malah menerima tawaran dari beberapa perguruan tinggi swasta agar saya bersedia menjadi konsultan dan mengawal berdirinya lembaga ini di perguruan tingginya. Saya malah senyam senyum kayak orang gila.Â
Namun pandangan saya tertuju pada satu sosok yang berdiri dikejauhan. Iya beliau adalah pak retor dimana saya mengabdi selama ini, dengan tersenyum beliau melambaikan tangannya ke saya dan berjalan mendekat kesaya. Waduh saya jadi grogih nih, akhirnya saya yang menghampiri beliau untuk menjabat tangannya.Â
Namun tak disangka tak diduga kaki saya terjerat kabel microphone yang menjulur dari meja presenter tadi, "Mak gedebuk".......... saya terjatuh dan terjerembab. Sepertinya semuanya menjadi hitam dan kabur pandangan saya. Beberapa saat kemudian saya mulai tersadar dan terbangun dan betapa terkejutnya saya kog saya menemukan diri saya tergeletak di tepi tempat tidur saya ditambah si kecil Attila yang ikut jatuh pas diatas badan saya. Ya ampun itu semua hanya mimpi ta? Hemmmmm
Achmad Room Fitrianto
Adalah pemerhati masalah sosial kemasyarakatan, reformasi pemerintahan, tatakota dan pengembangan usaha kecil menengah yang mengabdikan diri sebagai akademisi di UIN Sunan Ampel Surabaya sejak 2003.