Menurut penulis, untuk mengatasi dampak negatif dari sikap songong, penting bagi individu yang bersangkutan untuk menjadi lebih terbuka terhadap pandangan dan pengalaman orang lain, serta untuk mengembangkan sikap kerendahan hati, empati, dan kerjasama.Â
Proses ini bisa melibatkan refleksi diri, pendidikan moral, dan dukungan dari lingkungan sosial, seperti sekolah, dan terutama dari orangtua atau keluarga.
Peran Orangtua dalam Membentuk Karakter Positif
Ketika seorang anak menunjukkan sikap songong misalnya, tentu hal ini bisa menjadi tantangan bagi orangtua dalam mendidik anak agar memiliki karakter yang positif dan ramah.
Sikap songong pada anak tidak hanya dapat mempengaruhi hubungan sosialnya, tetapi juga perkembangan pribadi dan profesional di masa depan. Maka pertanyaannya, seperti judul artikel ini: "jika anak songong, orangtua bisa berbuat apa?"
Menurut penulis, beberapa langkah yang mungkin dapat diambil oleh orangtua untuk mengatasi sikap songong pada anak, di antaranya adalah:
Komunikasi Terbuka
Orangtua perlu membuka saluran komunikasi yang baik dengan anak-anak. Misalnya, melibatkan mereka dalam percakapan sehari-hari. Hal ini dapat membantu orangtua memahami lebih baik apa yang mendasari sikap songong anak.Â
Contohnya, dengan pertanyaan terbuka dan mendengarkan pendapat anak dengan empati. Hal ini dapat menjadi kunci untuk mengetahui perasaan dan pikiran anak.
Berikan Pendidikan tentang Empati Sosial
Ajarkan anak tentang pentingnya memahami perasaan dan perspektif orang lain. Dorong mereka untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain dan memahami bagaimana tindakan mereka dapat mempengaruhi orang di sekitarnya.
Terbentuknya sikap empati ini dapat membantu mengurangi sikap songong anak dengan membangun pemahaman yang lebih baik terhadap perasaan orang lain.
Tanamkan Nilai-Nilai Moral
Orangtua memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Tanamkan nilai-nilai moral seperti kerendahan hati, kesederhanaan, sopan santun, tatakrama, dan penghargaan terhadap orang lain.