Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ayo! Menulis di Kompasiana agar Kita Ada

19 November 2023   14:08 Diperbarui: 22 November 2023   06:05 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kalimat motivasi Ayo menulis, dari Imam Ghozali (sumber image: gurusiana.id)

Apresiasi dari Pembaca: Bahkan jika tidak memenangkan kompetisi, kita sebagai penulis dapat menerima apresiasi, kritikan dan umpan balik positif dari pembaca. Ini bisa sangat memuaskan dan memotivasi kita penulis untuk terus menulis. Bukan malah membuat semangat kita ngelokro seperti suara pita kaset tua. Hehehe.

Peluang Jaringan: Kompetisi menulis juga bisa menjadi kesempatan kita untuk membangun jaringan dengan penulis lain dan profesional di industri yang relevan. Ini dapat membantu kita penulis mengembangkan kompetensi diri dan relasi sosial yang lebih luas.

Pembelajaran: Keterlibatan dalam kompetisi menulis memungkinkan kita penulis untuk belajar dari pesaing kita dan mendapatkan wawasan tentang tren dan kecenderungan dalam dunia menulis. Hal ini dapat meningkatkan kualitas tulisan kita. Setidaknya itu menurut pandangan penulis pribadi.

Motivasi dan Dedikasi: Kegiatan kompetitif dapat meningkatkan motivasi dan dedikasi kita penulis dalam mengejar hasrat menulis. Baik menang atau kalah, pengalaman ini dapat menjaga semangat kita penulis tetap hidup. Walau terkadang rasanya semangat itu, terasa mengkis-mengkis, atau kembang kempis. Hehehe.

sumber image: tangkapan layar Kompasiana.com
sumber image: tangkapan layar Kompasiana.com

Penciptaan Konten yang Berkualitas: Kompetisi mendorong kita sebagai penulis untuk menciptakan konten yang berkualitas, karena kita harus bersaing dengan penulis lain. Ini dapat memberikan manfaat positif bagi pembaca, komunitas penulis, dan orang lain.

Jadi menurut saya, tidak peduli apakah kita kelak menang atau kalah dalam kompetisi menulis, pengalaman berkompetisi dapat memberikan manfaat berharga dalam pengembangan keterampilan menulis dan pengakuan publik di dunia penulisan.

Yang terpenting adalah tetap bersemangat dan konsisten dalam mengejar hasrat menulis, entah dalam konteks kompetisi atau tidak. Bagaimana pun, setiap karya tulisan kita, tulisan saya atau Anda, akan tetap menjadi jejak digital publikasi yang tersimpan abadi.

Siapa tahu, setiap apa yang kita tuliskan dan publikasi itu menjadi sesuatu yang ADA abadi, berharga dan menjadi sumber pembelajaran yang bermakna bagi generasi sesudah kita, di masa depan. Iya tidak?

Menyudahi ulasan ini, sekali lagi penulis mengajak: "Ayo, menulis di Kompasiana, agar tulisan kita tersimpan abadi, berkualitas rempeyek, remah remah rengginang atau bukan, semogalah tetap berguna mewarnai peradaban dan masa depan. Dan dengan cara begitu kita meng-Ada".

SELESAI - penulis adalah Kompasianer, suka membaca dan menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun