Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Waspada! Deepfake AI Mampu Membuat Disinformasi Jelang Pemilu 2024

5 November 2023   09:48 Diperbarui: 5 November 2023   18:39 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waspada! Deepfake AI Mampu Membuat Disinformasi Jelang Pemilu 2024

JAKARTA, -Sebuah video yang menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang memberikan pidato dalam bahasa Mandarin telah beredar di berbagai platform digital, beberapa waktu lalu. 

Dalam beberapa versi video, ada narasi yang menyatakan "Jokowi berbicara dalam bahasa Mandarin." Namun, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah dengan tegas menyatakan bahwa video tersebut adalah hasil penyuntingan yang menyesatkan.

Secara visual, video tersebut sangat mirip dengan rekaman yang diunggah ke kanal YouTube The U.S. - Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015. Namun, telah disunting secara cermat dengan kemungkinan penggunaan teknologi kecerdasan buatan , Artificial Intelligence (AI) yang dikenal sebagai "deepfake."

Demikian pernyataan resmi Kominfo seperti dikutip dari laman berita Kominfo.go.id (26/10/2023). Sumber berita selengkapnya di sini: https://www.kominfo.go.id/content/detail/52553/disinformasi-video-pidato-presiden-jokowi-diduga-menggunakan-bahasa-mandarin/0/laporan_isu_hoaks.

Kominfo juga menjelaskan bahwa fakta yang sebenarnya adalah bahwa Presiden Jokowi tidak pernah menggunakan bahasa Mandarin dalam pidatonya. Oleh karena itu, video ini adalah bentuk disinformasi yang mencoba menyesatkan opini masyarakat.

Ulasan pendek ini tentang ajakan, pentingnya bersikap waspada terhadap kemunculan fenomena disinformasi yang memakai teknologi AI "Deepfake" terutama saat menjelang pemilu 2024.

disinformasi yang memuat presiden Jokowi pidato berbahasa Mandarin (sumber image: Kominfo.go.id) 
disinformasi yang memuat presiden Jokowi pidato berbahasa Mandarin (sumber image: Kominfo.go.id) 
Pertanyaannya, apakah teknologi AI "Deepfake" itu?

Deepfake adalah istilah yang mengacu pada teknologi yang memanipulasi atau menciptakan konten multimedia (seperti video, audio, atau gambar) dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan rekaman yang terlihat dan terdengar sangat meyakinkan, padahal itu informasi palsu.

Kata "deepfake" sendiri berasal dari penggabungan kata "deep learning" (pembelajaran mendalam) dan "fake" (palsu). Jadi deepfake berbasis AI memang dipakai untuk menciptakan informasi palsu, terkait video, audio dan foto seseorang.

Sejarah Singkat

Deepfake berbasis kecerdasan buatan (AI) adalah teknologi yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejarah singkatnya, sebagai berikut:

2017: Istilah "deepfake" muncul pertama kali. Ini merujuk pada teknik penggunaan deep learning, terutama jaringan saraf berbasis generatif (GAN), untuk menciptakan video yang sangat realistis dari wajah-wajah orang dalam video yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun