Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salah Kaprah Anak-Anak Presiden, Anak Pejabat, Mengejar Ketertinggalan

28 Oktober 2023   00:48 Diperbarui: 28 Oktober 2023   08:25 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi salah kaprah anak anak presiden, anak pejabat, anak bupat, dan anak artis (sumber image: freepik.com) 

Ini dapat memengaruhi cara masyarakat mempersepsikan mereka dan mengarah pada prasangka sosial yang tidak akurat.

Dampak Kontroversi dan Perdebatan: Terkadang, keterlibatan anak-anak pejabat atau tokoh terkenal dalam kebijakan publik atau kehidupan politik dapat menciptakan kontroversi atau perdebatan. Masyarakat bisa mempertanyakan: apakah mereka mendapatkan perlakuan khusus atau keadilan yang adil seperti warga negara umum lainnya?.

Dampak Pendidikan dan Karir: Anak-anak pejabat atau tokoh terkenal seringkali memiliki akses yang lebih besar ke pendidikan berkualitas tinggi dan pekerjaan yang baik. Hal ini dapat memengaruhi peluang pendidikan dan karir bagi mereka, anak anak rakyat jelata yang kurang beruntung.

Dampak Tanggung Jawab Sosial: Anak-anak pejabat atau tokoh terkenal seringkali memiliki tanggung jawab sosial untuk mendukung masyarakat dan menjalankan tugas-tugas tertentu. Ini dapat memengaruhi tindakan dan pilihan mereka dalam kehidupan publik. 

Contohnya, ada kalanya anak anak pejabat itu bertindak semaunya di ruang publik dan memberi contoh sikap yang kurang terpuji. Namun ada pula sebagian anak lainnya yang mudah untuk berbagi rejeki dengan orang lain, beretika dan rendah hati.

Maka penting dicatat bahwa penggunaan istilah salah kaprah seperti ini bisa memiliki dampak yang berbeda tergantung pada situasi dan bagaimana anak anak atau individu-individu tersebut menjalani kehidupan mereka di tengah masyarakat.  

Bagi beberapa individu, itu mungkin merupakan beban atau ekspektasi yang tinggi, sedangkan bagi yang lain, itu mungkin memberikan peluang, keuntungan atau "Aji Mumpung". Contohnya: "mumpung bapakku menjabat presiden, aku mencalonkan diri jadi wapres saja", itu aji mumpung.

Bagi masyarakat, penting untuk mempertimbangkan implikasi sosial dan moral dari cara pemakaian istilah berbagai salah kaprah seperti di atas. Agar semata mata digunakan dan untuk mempromosikan prinsip-prinsip kesetaraan dan tidak mencederai keadilan sosial masyarakat.

Pendeknya, penting dicatat bahwa istilah "anak pejabat", "anak presiden", "anak artis", "anak bupati" dan sejenisnya dapat memiliki dampak sosial yang signifikan dalam masyarakat, menciptakan priviledge, stereotip, kontroversi, dan dampak lainnya.

Penggunaan istilah ini, sekali lagi, perlu dipertimbangkan dengan cermat untuk mempromosikan kesetaraan dan keadilan dalam kehidupan sosial dan masyarakat, yang adil, beretika dan beradab. Sesuai nilai nilai Pancasila. Iya tidak?

SELESAI -penulis adalah pemerhati budaya sosial kemasyarakatan, tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun